37

20.1K 2.5K 592
                                    


AWAS TYPO BERTEBARAN !!!

****

"...Bantu aku untuk mendapatkan Hyojin."

Haejin yang mendengar ucapan Jungkook sedikit terkejut.

"Jeon Jungkook, apa kau begitu menginginkan Hyojin ? Seperti bukan dirimu saja, yang meminta bantuan seseorang untuk membantumu mendapatkan wanita."

Jungkook mengerjapkan matanya, ucapan Haejin benar. Jungkook tidak pernah meminta  bantuan seseorang untuk mendapatkan seorang wanita.

"A-Aku, hanya saja..Aku tidak tahu bagaimana caranya merebutnya dari Jimin-Hyung..."

"...Bukankah kau menyukai Jimin-Hyung ? Kita bisa bekerja sama untuk-"

"Jeon Jungkook." Sela Haejin cepat, di tatapnya Jungkook dingin.

"Kau fikir aku ini apa ? Jalang yang jahat ? Aku memang memberikan tubuhku pada Jimin kapan pun dia mau, tapi aku tidak akan pernah memaksanya lagi.."

"...Jika Jimin memang menyukai  wanita lain, maka aku harus menerimanya lapang dada. Karna aku juga bukan siapa-siapa baginya..aku hanya seorang wanita yang mencintainya, bukan mantan ataupun kekasihnya, aku hanya bekas mainan Jimin."

Jungkook terdiam mendengarnya, dia tidak pernah tahu sifat baik Haejin.

Haejin pun tersenyum pada Jungkook, lalu di tepuknya pelan bahu laki-laki itu.

"Jangan gunakan cara kotor, tapi gunakan saja perasaanmu, kau tahu ? Wanita sangat suka dengan lelaki yang bisa menerima keputusan wanita itu apa adanya."

****

"Hyo-ah, Kau mau kemana ?" Tanya Jimin yang melihat Hyojin baru saja keluar dari kelasnya dengan terburu-buru.

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, dan Jimin hendak mengajak Hyojin untuk ke parkiran bersama.

Namun, baru saja ia lihat Hyojin pergi dengan terburu-buru. Hingga tidak mendengar panggilannya.

"Aish! Merepotkan saja." Dengus Jimin kesal.

Sedangkan Hyojin, dia berlari kecil menuju gerbang.

"Jika selama seminggu ini aku belum pernah melihatnya, berarti antara Dua Minggu Sekali, atau Satu Bulan Sekali Ibu Jimin menampakkan dirinya." Gumam Hyojin.

Hyojin berhenti tepat di depan gerbang, arah pandangnya beredar menelisik setiap jalan di depannya.

"Hyo-ah!"

Hyojin membalikan tubuhnya, dan kini di dapatinya Jimin yang berdiri di depannya.

"Sialan, Apa kau tidak mendengar panggilanku tadi ? Kau membuatku berlari karenamu!" Kesal Jimin.

Hyojin menelan ludahnya susah, kini Jimin dalam mode kesalnya yang kapan saja bisa berubah menjadi Jimin dalam mode marah.

Dan itu bahaya bagi Hyojin.

"M-Maaf, hanya saja aku sedang berusaha menepati janjiku padamu, Jimin-Ssi."

Jimin mengernyitkan dahinya bingung.

"Janji ? Apa maksudmu ?" Tanya Jimin akhirnya.

"Aku sudah berjanji untuk menemukan Ibumu." Jawab Hyojin yang langsung membuat Jimin terdiam, dia baru ingat sekarang.

"Eomma." Batin Jimin memanggil Ibunya, Jimin merasa tiba-tiba emosinya seakan berubah.

"Jadi bagaimana ?" Gumam Jimin yang membuat Hyojin giliran bingung.

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang