Chapter 1 : Mitos Jatuh Cinta Pandangan Pertama

4.9K 443 377
                                    

Hari demi hari berjalan terasa lambat, namun tahun demi tahun berlalu begitu cepat. Sementara di luar sana para remaja merayakan tahun baru, aku di sini sedang menggaruk-garuk tembok di dalam kamarku. Pilu, aku bukan lagi manusia lugu.

Banyak hal yang akan membuatmu menjadi gila bila kau telah menyadari bahwa dirimu sudah semakin tua. Belum sarjana, pengangguran, dompet kosong, wajah standar. Kalau kondisinya seperti itu, jangan pernah sekali pun berharap cerita asmara yang penuh warna merah muda muncul di dalam hidupmu, wanita pun tidak mau mengambil risiko.

Di masa lalu aku percaya pada takdir bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan. Aku meyakini jatuh cinta pada pandangan pertama merupakan pertanda jodoh ada di depan mata.

Itu terjadi beberapa tahun yang lalu. Di rumah sakit, ketika aku akan memeriksakan sebelah telingaku yang berdengung karena kemasukan air. Tidak perlu diceritakan bila telingaku itu berdengung karena banyak kotoran di dalamnya, untuk pertama kali di sana, jantungku berdegup kencang ketika melihat seorang wanita.

Pastilah saat itu aku beranggapan dia adalah jodohku. Takdir yang diberikan Tuhan untuk menemaniku mengarungi bahtera kehidupan mulai dari sekarang sampai maut memisahkan. Positif, aku sangat meyakini akan hal itu.

Wanita yang kukira jodohku itu adalah salah seorang perawat di sana. Duduk di belakang meja pendaftaran, sedang tersenyum ramah padaku. Tubuhku merasakan getaran-getaran elektromagnetik yang saling berpaut antara kutub positif dan negatif saat kulihat lesung di pipinya yang atraktif. Sungguh menggemaskan. Lantas saja, pada saat aku mengambil nomor antrean, dia sudah mengambil hatiku.

Tidak banyak lama, aku menghampiri dan bertanya siapa nama perawat yang telah memanah hatiku ini. Dia melihatku kebingungan. Belum mendapatkan jawaban dari mulutnya, aku lalu meminta nomor ponselnya. Dia masih terdiam. Kutatap matanya dengan penuh kesungguhan.

"Kau telah menggetarkan hatiku. Aku yakin kau adalah jodohku. Wanita yang selama ini ditakdirkan untuk berada di sampingku selamanya."

Aku benar-benar mengatakannya. Entah setan apa yang sudah merasuk ke dalam tubuhku. Pada saat itu aku yakin sekali bahwa takdir telah memihak padaku. Aku sangat bersemangat karena telah menemukan jodoh yang selama ini kucari.

Akan tetapi, itu hanya halusinasiku saja. Kebodohanku karena percaya pada mitos yang belum jelas kebenarannya. Seperti yang sudah bisa kau tebak, aku tidak mendapatkan jodohku. Sebab memang dari awal wanita itu bukan jodohku. Aku saja yang terlalu berlebihan menganggap dia adalah jodohku!

Kalimat pertama dan terakhir yang kudengar darinya adalah, "Maaf, Mas. Aku udah punya pacar."

Sejak saat itu telingaku berdengung selama enam bulan ke depan. Aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan telingaku. Aku langsung berjalan keluar dengan hati yang terkoyak ditambah malu yang harus kutanggung seumur hidup.

Benar, semenjak saat itu juga aku sudah tidak percaya lagi mitos jatuh cinta pada pandangan pertama.

Mitosजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें