05 [Revisi✔️]

52.4K 5.9K 502
                                    

"Bibi akan memasak apa,?" ucap Jaemin dengan melihat banyak bahan makanan di meja makan.

Ibu terlihat kebingungan karena Jaemin bertanya menggunakan bahasa korea. Sedangkan ibu tidak bisa berbahasa korea satu kata pun.

"Ibu nanti mau masak apa? Jaemin tanya."

"Oh, ibu masak ayam bakar. Pakai resep rahasia."

Jaemin mengerutkan alisnya. Sudah pasti dirinya tidak tahu bahasa yang ibu gunakan.

"Ibu akan memasak ayam bakar hari ini, dengan resep rahasia." Jaemin mengangguk.

"Resep rahasia? Resep bagaimana?" ucapnya disela dengan memakan daun selederi yang sudah kucuci.

"Rahasia, hehe. Hanya keluargaku yang mengetahuinya."

"Oh jadi begitu. Kau berasal dari Indonesia? Mengapa bahasa koreamu lancar sekali?"

"Aku belajar sejak 4 tahun yang lalu. Belajar sendiri dengan menerjemahkan lagu-lagu korea."

"Jaemin, paman boleh minta tolong?" Ayah teriak dari luar rumah. Ada Mark sama Haechan lagi bantu-bantu ayah buat gazebo kecil-kecilan cukup untuk kami bersepuluh.

"Baiklah, paman," Jaemin berlari ke arah ayah. Hanya tinggal mengecat permukaan gazebo itu, dan sudah siap pakai.

Sekitar 15 menit ayam bakar resep rahasia ibu sudah selesai. Cukup untuk porsi kami semua.

Ibuku memasak ayam bakar banyak, untuk menghindari adanya kekurangan ayam untuk 10 porsi.

Ayah datang ke ruang makan setelah menbuat gazebo, harum ayam dibakar menyeruak hingga ke teras belakang.

"Ayah bau, mandi dulu,"

Setelah dreams membantu ayah mereka bergegas membersihkan badan sebelum menyentuh makanan higienis, aw.

****


Sebelumnya ketujuh alien itu kembali ke dorm untuk sekedar mengambil pakaian ganti. Tanpa memakan waktu lama mereka sudah nampak segar.

Hanya Mark yang baru selesai mandi.

Letak kamar mandi rumah bersebelahan dengan dapur, dan Haechan baru saja membantuku untuk membuat minuman.

Cklek.


Mark membuka pintu kamar mandi dan menampakkan tubuh toplessnya, dengan bulir bulir air menetes di rambut dan tubuhnya. Hanya mengenakan handuk untuk menutupi bagian private nya.

Secara spontan mataku tertutup dengan tangan seseorang.

"Jangan dilihat. Perut Mark Hyung tidak sebagus perut Chanyeol Hyung." ucap Haechan tepat di telingaku.

"Kau salah, perutku ini seksi sekali seperti Chanyeol Hyung,"

Haechan membalikkan tubuhku dan menghadapnya. Dirinya melepaskan tangannya dari wajahku dan menyentuh pundakku.

"Jangan dilihat, anak kecil tidak boleh disuguhi pemandangan khusus dewasa," ucapnya san mendapatkan sebuah bogem di lengannya.

"Aku bukan anak kecil! Aku berumur 15 tahun!"

"Kau lebih pendek dariku, berarti kau adalah anak kecil,"

Aku mencubit pinggangnya dan meninggalkannya. Aku hampir lupa jika yang lainnya menunggu minuman yang kubawa.

Haechan mengikutiku di belakang sambil membawa minuman.

"Sepertinya nuna sangat cocok dengan Haechan." ucapnya santai setelah kubawakan minuman dari dapur. Kotak tisu yang berada di dekatku kulempar ke arahnya dan mengenai tubuhnya.

"Ampun nuna kesayangan Renjun yang cantik!! Ini sakit sekali!"

"Ayo, nak dimakan ayam bakarnya. Hampir habis tadi karena Chenle makannya banyak,"

Aku mengambil piring berisi nasi dan ayam bakar. Tak lupa dengan sambal sebagai bumbu yang kutaruh di atas nasi dan mulai memakannya. Aku duduk di sebelah Mark berperut tidak bagus itu.

****

Husband [Haechan NCT]✔Where stories live. Discover now