13 [Revisi✔️]

35.3K 4K 498
                                    

Ketika matahari sudah tidak menampakkan dirinya, kini saatnya untuk kembali ke villa. Nampaknya Haechan lelah, terlihat dari mata sayunya.

"Noona, kau duduk di belakang dengan Haechan hyung. Aku di tengah dengan Renjun hyung dan Jisung. Oke?"

Perkataan Chenle sukses membuat dirinya melotot kaget. Bagaimana lelaki itu membiarkan dirinya dengan Haechan berada di bagian belakang mobil?

Ah, sudahlah. Lagipula di belakang kursinya sangat damai. Tidak perlu duduk bertiga seperti di tengah.

"Hhh. Baiklah."

Hana mulai menduduki tempatnya yang berada di sebelah kanan. Menunggu kehadiran Haechan yang tak kunjung datang setelah mengganti bajunya yang basah.

"Anjay smash mau comeback?" ucapnya spontan. Bagaimana bisa grup boy band yang suka mengisi hidupnya ketika sekolah dasar akan muncul kembali?

"Smash, siapa?"

Terlalu larut akan pikirannya, tidak sadar jika lelaki yang ia tunggu sudah berada tepat di sampingnya.

"Bukan siapa-siapa." balasnya. Terlihat Haechan memutarkan bola matanya malas. Lebih memilih untuk tidur bersandar dengan dinding mobil.

Gadis itu bergeser mendekati Haechan yang bersiap untuk tidur, "Ku ambilkan bantal. Jangan tidur dengan posisi seperti itu. Dirimu akan tersiksa."

Hana mengambil bantal leher yang tadi digunakan dan menyuruh Haechan untuk tidur di pahanya. Kakinya sedikit ia tekuk karena terbatasnya tempat

Memainkan rambut-rambut Haechan membuat lelaki itu cepat tidur. Suasana remang-remang memperlihatkan wajah damai Haechan yang tengah tidur lelap.

Menundukkan kepalanya, mencium aroma mint dari rambut Haechan yang menjadi kesukaan gadis itu sehingga membuatnya terbuai.

"Semoga mimpi indah."

****

Hanya membutuhkan dua puluh menit untuk sampai di villa, nampaknya Haechan yang terbangun dahulu. Hana tertidur lelap bersandar di dinding mobil setelah memainkan rambut Haechan.

Lelaki itu menggendongnya, disusul Jisung yang berada di belakangnya.

"Hyung aku taruh tas Hana noona di sini. Aku ingin mengganti bajuku." ucap Jisung yang menaruh tas selempang Hana di atas meja. Melepas bajunya langsung di tempatnya ia berdiri saat ini.

Ck ck ck

Haechan tidak memedulikan Jisung yang mengganti bajunya sembarangan.

Dirinya mengambil tas selempang putih milik gadis itu, dan meletakkannya di nakas dekat kasur.

Drtt drtt

Ponsel Hana bergetar, menampakkan notifikasi LINE nya. Terpampang jelas jika yang mengiriminya pesan itu adalah Jefri.

Lelaki itu tidak tahu jika Jefri, adalah mantan kekasih Hana. Yang ia tahu dirinya bertemu dengannya di pantai.

Jefri Nichol
Good night, Na. Kapan kita ketemu lagi?

Dahinya mengerut, tidak tahu apa maksud pesan yang masuk barusan. Haechan membuka kode password ponsel milik Hana, dan terbuka!

Ia mengopy-paste pesan Jefri dan mentranslate-nya.

"잘자, Na. 우리가 다시 만날 수 있을 때?"

Entah mengapa hatinya sedikit terpecah melihat pesan yang dikirimkan lelaki itu. Tidak peduli apa reaksi Jefri nanti, dirinya mengetik sesuatu di ponsel Hana,

Go away from my gf! Fuck and I'll kill you.

****

Sinar matahari memasuki sela-sela jendela kamar. Membuat Hana yang berada di dekat jendela menangkupkan wajahnya dengan selimut putih.

Namun ia menghentikannya, sadar jika seonggok makhluk tengah berbaring di sampingnya.

Syukurlah, itu Jisung. Setidaknya bukan Haechan. Karena tangan dan kaki Haechan tidak akan diam ketika sedang tidur.

Hana mengambil ponselnya yang berada di nakas, mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya layar ponsel. Terlihat notifikasi masuk dari Jefri.

Jefri Nichol
Ini siapa?

Dahinya mengerut, jelas-jelas ini adalah Hana! Siapa lagi?

Ia membuka ponselnya, membuka pesan masuk LINE nya.

Jefri Nichol
Good night, na. Kapan kita ketemu lagi?

Go away from my gf! Fuck and I'll kill you.

Ini siapa?

Maaf, mas. Dibajak.

Ia terlihat bingung, siapa yang mengetik kata-kata sarkas itu ke mantan kekasihnya?

Tidak ada yang tahu password ponselnya kecuali ayahnya... dan Haechan.

Hana beranjak dari kasurnya, menuju kasur yang ditempati oleh Haechan. Lelaki itu masih terlelap, walaupun pukul tujuh pagi.

Gadis itu menggoyang-goyangkan tubuh Haechan berniat untuk membangunkannya. Nihil, Haechan masih tetap tidak berkutik dari tempatnya.

Ia mengambil cara lain untuk membangunkannya. Dirinya menarik-narik bibir Haechan karena lelaki itu tidak suka jika bibirnya ditarik seperti itu.

Tangannya ditahan oleh Haechan, perlahan mata lelaki itu terbuka,

"Kenapa?" tanyanya yang baru sadar dari alam mimpinya.

"Sejak kapan kau bangun?" tanya Hana sengit menatap muka bantal Haechan

"Sejak kau menarik bibirku."

Ia mendengus kasar. Menyuruh Haechan untuk duduk bersandar dan meminum air putih supaya ia mencuci mulutnya.

"Kau yang membalas pesan dari Jefri Nichol? Kau mengetik 'go away from my girlfriend. Fuck and i'll kill you' ?" tanyanya dan dibalas Haechan dengan tawaan kecil.

"Kalau iya memang kenapa?"

"Eehm, tidak apa-apa sebenarnya."

"Baiklah. Aku ingin mandi. Kau mau ikut?

Sayangnya, sebelum Haechan mengambil handuknya Hana sudah melemparkan sandal jepit ke arahnya.

****

Husband [Haechan NCT]✔Where stories live. Discover now