23

26.6K 2.5K 275
                                    

Mereka pulang dengan menenteng tas kecil. Yang paling besar adalah tas kresek yang berisi sebuah kotak milik Ayah.

"Ayah bawa apa kok besar?"

Ayah terlihat bingung dan langsung menyembunyikan tasnya di punggung.

"Ah, ini kado untuk teman Ayah di Indonesia,"

Lalu memasukkan kotak itu ke kulkas.

Hadiah apa yang harus dimasukkan kulkas?

"Nuna, ini ponselmu. Merk ponsel punya nuna tidak ada di Korea. Aku belikan iphone 7 saja,"

Dasar songong.

"Ah iya, ini kado dariku untuk nuna,"

Chenle membuka pintu dan membawa sebuah benda besar.

Sebuah gitar yang kuidamkan dari kelas 8 SMP, tak kesampaian karena mahalnya gitar itu dan aku tidak bisa membelinya sendiri.

"Terima kasih banyak!"

Chenle melebarkan tangannya, berjalan ke arahku. Minta peluk, ye?

Haechan dan Ayah menghilang sewaktu Chenle memelukku.

Jujur saja, aku lebih nyaman jika dipeluk oleh Haechan.

Kepalaku selalu menabrak dadanya ketika dia mendorongku untuk memeluknya.

Maklum aku pendek.

Dari situ selalu terdengar detak jantungnya berdetak kencang. Terkadang dia menaruh kepalanya di bahuku,

"Ah maaf nuna, aku nanti akan dimarahi Haechan hyung,"

Chenle langsung melepaskannya. Menggaruk tengkuknya dengan cengiran ontanya.

Seseorang dari belakangku mengikat sebuah kain di mataku.

Apa yang dia lakukan? Mengapa dia menutup mataku?

"Ikutlah aku," bisiknya di telingaku. Nafasnya menyapu di sekitar wajahku.

Dasar, bayi besarku yang ternyata menutup mataku.

Genggaman tangannya sangat erat, menuntunku pelan-pelan di sebuah tempat.

"Jangan bersuara dan membuka penutup matamu terlebih dahulu, atau aku akan menciummu di bibir,"

Lagi-lagi dia suka berbicara di telingaku. Wajahnya tidak menjauh di telingaku dan itu geli.

Inginkan bergerak, apadaya sedari tadi dia tidak melepaskan tanganku.

Sengaja menggodaku.

"Lepaskan--"

Cup.

Hell no.

Di bibir.

Dia tidak main-main dengan perkataannya tadi.

"Kau ingin menambah lagi? It's okay."

Dia sudah tercemar oleh otak Jongin Oppa. Lain kali aku akan waspada jika dia bersama Jongin Oppa.

"Sekarang boleh berbicaralah. Tetapi jangan membuka ikatan matamu. Sekarang berbaliklah 90 derajat ke arah kanan. Menghadapku,"

Dia melepaskan tangannya dariku, turuti saja, daripada dia menciumku lagi?

"Aku ingin memberimu sebuah kado. Kado yang bukan berupa barang ataupun kado ucapan selamat ulang tahun,"

Lah, maksudnya kado yang bagaimana?

Husband [Haechan NCT]✔Where stories live. Discover now