25

27.5K 2.4K 253
                                    

Rambutnya Haechan sudah berganti warna lagi. Sepulang dari salon untuk mengganti warna rambut, dia langsung membuka topinya dan,

"Tampan sekali. Eh,"

Sialan, aku keceplosan.

Untunglah dia langsung menuju kamar dan menutup pintunya.

"Dasar, kemaren main nyosor sekarang cuek bebek,"

Aku melanjutkan menggambar di tembok untuk mendesain kamar baru yang dibuat oleh Ayah. Ayah bilang,

"Ini kamarnya kamu buat desain untuk dekorasinya. Kalau umurmu sudah 25, Ayah jodohin kamu sama Haechan, titik,"

"Ayah sama mamah juga sudah bilang sama orangtuanya Haechan. Mereka juga setuju, kok,"

Ya begitulah, asalkan Haechan mau sama aku ya no problem.

Kamarnya dua kali lebih luas dari kamarku. Letaknya di lantai dua sebelah practice room dance mereka.

Jeno memberikan beberapa foto polaroid padaku untuk dipasang di tembok. Isinya foto foto liburan di Indonesia, dan dua fotoku dengan Haechan. Salah satunya foto ciuman di lantai atas.

Sebuah tangan mengambil salah satu foto polaroid itu.

"Aku suka foto ini,"

Ternyata Haechan yang mengambil foto itu.

Subhanallah dia dengan penampilan barunya ternyata sangat tampan jika dari dekat.

"Ada apa memandangiku seperti itu, hm? Sudah kuduga kau sangat menyukaiku,"

"Mau kubantu? Katakan saja warna apa yang akan kucat pada tembok ini,"

Aku mengambil tema pantai di kamar ini dan temboknya dicat nuansa pantai.

"Daun pohonnya kau cat warna hijau tua, garis di daun yang kugambar kau beri warna hijau muda. Jangan sampai berceceran di tembok,"

"Hati hati jika mengecat warna langitnya,"

"Awas catmu jangan terlalu banyak nanti akan menetes,"

"Haechan!! Ganti bajumu dulu, catnya mengenai bajumu,"

Semua ocehanku padanya hanya dibalas dengan dua kata, "iya sayang,"

Dia meninggalkan kamar dan kembali dengan membawa seseorang.

"Hai, ada yang bisa kubantu?"

Haechan membawa Yuta kemari dan meninggalkan kami berdua di dalam.

Teringat Haechan mengatakan jika Yuta menyukaiku dan itu membuat wajahnya kusut.

"Ah tidak, tunggulah di ruang tamu aku akan segera kembali,"

"Tidak, aku akan menunggumu di sini,"

Yuta menarik kursi kecil dan duduk di dekat jendela besar.

Aku melanjutkan aktivitasku tanpa menghiraukan Yuta,

Yak! Di mana anak tengil ini. Mengapa dia belum kembali ke sini?

Terlihat dari ujung mataku dia fokus menatapku,

"Kau bisa melukis ternyata,"

"Hyung! Aku ada snack baru. Makanlah!"

Syukurlah! Haechan datang dengan membawa nampan berisi 3 cangkir teh dan snack.

Uh, aku sayang kamu,

Husband [Haechan NCT]✔Where stories live. Discover now