09 [Revisi✔️]

39.1K 4.6K 331
                                    

Ayah menenteng tiga kunci kamar tersisa.

"Paman, aku ingin sekamar dengan Haechan hyung dan nuna." ucap Jisung.

"Ini, kunci nomor 24. Jaga anakku dengan baik dari Haechan, oke? Paman takut jika Haechan hilang kendali." ucap ayah yang memberi kunci kamar pada Jisung.

"Hehehe, tenang saja, paman. Serahkan pada Jisung."

Dengan santai Jisung menarik tangan Hana disusul Haechan yang berada di belakangnya. Beruntunglah karena di dalamnya terdapat tiga kasur kecil.

Villa dengan fasilitas lengkap, mereka bertiga menaruh pakaian di lemari kecil yang sudah disediakan di samping kasur.

Gadis itu sengaja mengambil kasur tengah, supaya dapat menikmati televisi dengan santai. Sedangkan Haechan yang tengah menenggelamkan kepalanya di bantal.

"Hyung lepaskan sepatumu. Sprei putih itu akan kotor."

Menghiraukan Haechan dan Jisunv, Hana membuka notifikasi LINE nya yang tidak ia buka selama dua hari.

Pejuang SMAFAV(38)
Ha? (172)

Banana Oppa (4)
Hamil onlen gw. (999+)

Kuntilanak TimeLine
Kamu gendut? Yuk.... (4)

Karina W.
Mantan tadi nanyain lo njir! (6)

Mantan Bangsat
Lo pindah sekolah, Han? (2)

Merasa obrolan yang berada di atas tidak penting, dirinya membuka dua obrolan itu secara bergantian,

Karina W. :
Han
P
P
Oi
Heh ketek kuda
Mantan tadi nanyain lo njir!

Berisik
Biarin ah

Karina W. :
Seriusan!
Tadi mas Jefri ketemu sama gue, nanyain 'Hana ada?'
Gue keceplosan njir
Gue jawab 'Hana nggak sekolah di sini lagi, mas'

Lah
Tanggung jawab!
Gue dichat sama mas Jefri

Karina W. :
Yaudah bales aja hehehe
Sapa tau mantan ngajak balikan :b

😑

"Nunaaaa!" teriak Jaemin yang berada di ambang pintu kamar. Dia membuka kedua tangannya dan menghambur ke pelukan gadis itu.

"Rindu padaku?" ucapan Hana hanya dibalas dengan gelengan kepala yang terasa di ceruk lehernya

"Temani aku berjalan-jalan di sekitar villa."

"Tidak. Biarkan aku yang berjalan-jalan dengannya." ucap tegas Haechan.

****

"Villa ini milik ayah Chenle?" tanya Hana. Haechan hanya mengangguk dan memakan es krim coklatnya yang ia beli di toko.

"Kalau begitu kau bisa bebas di villa ini." ucap Hana yang masih memakan es krim vanilla nya.

Cairan es krim itu berserakan di wajahnya, terutama di bibirnya.

"Aku ingin tau rasa es krimmu." ucap Haechan.

"Hm? Ini." Hana menyodorkan es krimnya.

"Bukan, di situ banyak sekali air liurmu." Haechan menunjuk es krim vanilla itu yang habis setengah.

"Hm baiklah."

Mereka melanjutkan jalannya, lelaki itu membuang sampah stiknya di tempat sampah terbuka. Sedangkan Hana masih sibuk dengan es krimnya,

"Ah kau ini jorok sekali!" pekik Haechan.

Sebelum perempuan itu membersihkan wajahnya dengan baju yang ia kenakan, Haechan menahannya, "Jangan pakai pakaianmu."

"Karena aku juga ingin merasakan rasa itu, aku mempunyai ide." sambungnya

Membersihkan sisa es krim di bibir, dengan cara lain. Entahlah, mungkin lelaki itu suka sekali mencicipi bibir gadis itu.

"Manis sekali!" pekik Haechan. Tampang tidak berdosanya sudah membuat wajah perempuan di sebelahnya menjadi merona.

"Kardus!" pekiknya yang tepat di telinga Haechan.

"Kardus? Aku tak tahu apa itu kardus." ucapnya polos. Tawa gadis itu meledak, mengucapkan kata 'kardus' dengan logat aslinya

"Kenapa tertawa?"

"Tidak." ucapnya singkat, lalu membuang sampahnya di tong sampah terbuka

"Aneh."

Husband [Haechan NCT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang