empat

196 22 1
                                    

Floopy pov

Hari ini ujian pertamaku. Setiap akhir bulan, jimin hyung meminta pada taec yoon untuk menguji kemampuanku. Memang sudah kewajiban sebagai pelajar, jika akhir bulan ada ujian.

Ujiannya sepertinya akan sulit, karena taec yoon bilang semua materi yang kemarin dipelajari akan dikeluarkan semua. Setelah diingat-ingat sekitar 4 bab setiap pelajaran.

"Kau sudah belajar floopy?" tanya taec yoon hyung padaku. Ia membawa kertas yang berisikan ujianku.

"Sudah taec yoon hyung" jawabku pelan sambil duduk di meja belajarku.

"Baiklah, mari kita mulai" ia langsung duduk disampingku dan memberikan lembaran kertas yang dipenuhi soal kepadaku.

.
.
.
.

"Bagaimana hasilnya taec yoon?" Tanya jimin hyung pada taec yoon penasaran. Jimin hyung terlihag sangat penasaran, ia mau melihat usahanya akan berhasil atau tidak.

"Lumayan, ini hasilnya"

'Lumayan' pikirku yang menandakan, mungkin hasilnya jelek.

"Floopy" bentak jimin hyung. Aku rasa nilaiku jelek. Terlihat dari muka merahnya jimin hyung. Aku sangat takut melihat jimin hyung dengan muka merahnya, apa lagi dengan abs ditubuhnya.

"Iya, hyung" seketika itu juga jimin hyung memelukku.

"Hyung, bangga padamu tak sia-sia hyung membiayaimu" ia langsung melepaskan pelukannya dan memberiku kecupan di pipi kanan dan kiriku.

"Ah, hyung ini kan hanya beberapa bab"

"Tapi hyung bangga padamu" katanya sambil memberikan senyumnya.

"Makasih hyung"

"sama-sama"

.
.
.
.

Jimin pov

Aku masih kagum dengan kemampuan floopy. Dari mana ia mendapatkan otak itu. Aku kira ia akan mendapatkan nilai yang jelek, karena ia jika belajar harus mendengarkan musik. Bagaimana ia akan belajar dengan cara seperti.

"Hyung, di hp floopy ada apa ini" diberikannya hp yang berada di genggaman floopy. Kulihat di browser terpampang video porn*.

"Aish, kau seharusnya tidak membukanya" bentak jimin.

"Aku tidak membukanya hyung. Tau-tau sudah seperti itu. Itu foto apa sih hyung? Kok dia telanjang?" tanyanya semakin penasaran dengan foto yang terpampang di layar handphonenya.

"Udah jangan dibahas" jawabku. Ternyata kau masih sangat polos floopy. Untung saja belum terlambat. Nanti kau malah seperti jungkook hyung, yang tadinya polos sekarang sudah ternodai otaknya.

"Hyung, marah ya padaku. Hyung boleh sita hpnya kok. Tapi hyung jangan marah sama floopy ya. Gak enak tau didiemin"

"Tidak, hyung tidak marah kok sama kamu sayang"

"Kok, sayang" tanyanya gugup.

"Karena hyung sayang sama floopy" jawabnya santai kepadaku.

"Ouw" sambil tersenyum sendiri.

.
.
.
.

Floopy pov

Hari ini sudah sore. Aku berniat untuk keluar dorm. Sebelum malam hari datang. Aku hanya jalan di depan dorm saja. Karena aku takut tersasar.

Aku berlari-lari dan terkadang menari di jalanan luas depan dorm BTS. Aku sangat senang saat sedang sore seperti ini jalan-jalan untuk menghirup udara segar.

BTS WITH THE PHOBIA Where stories live. Discover now