tujuh

228 20 8
                                    

Floopy pov.

"Hyungie, bangun. Ayo main sama floopy" kuelus rambut jimin hyung yang halus. Wanginya seperti wangi strawberry. Aku menciumi rambutnya terus.

"Iya sayang" jawab jimin sambil merapikan rambutnya dan mengucek matanya. Lalu jimin menciumku.

"Hyung, hyung bau belum mandi jangan cium floopy terus" aku menjauhkan diriku beberapa centi dari jimin hyung untuk menghindarkan ciuman ganasnya.

"Iya, ini hyung mau mandi. Ambilkan baju hyung floopy tolong. Setelah itu hyung akan puas menciumimu" senyum jahatnya sangat menyetamkan aku langsung berteriak dan kabur. Tak lupa juga kubawakan ia baju yang ia minta.

"Ini, hyung" kuberikan baju itu padanya.

.
.

Aku jalan ke ruangan latihan dance mereka. Kulihat hobie hyung sedang latihan. Kuhampiri hobie hyung. Tempat ini dipenuhi dengan kaca. Aku bisa melihat bayangan diriku dimana-mana.

"Annyeong, hobie hyung" kusapa orang yang tengah melakukan beberapa gerakan dance.

"Oeh, annyeong. Ada apa floopy?" Tanyanya kepadaku sambil menatapnya kagum.

"Hyung, ajari aku dance fire sama dope dong. Yang paling gampang yang mana hyung?" Aku harapa aku bisa melakukannya. Aku selalu kagum dengan dance fire.

"Yang gampang adalah dance fire" katanya.

"Ajari ya hyung"

.
.
.
.

Aku sangat capek jadi aku hendak kembali ke kamar. Saat di kamar ada jin hyung, jimin hyung, dan siapa lagi kalau bukan pemilik kamar jungkook.

Disini nam joon hyung dan hobie hyung tidur berdua. Jungkook hyung dengan tae hyung. Jimin hyung dengan suga hyung. Jungkook hyung sekrang tidur denganku. Tapi belakangan ini jimin hyung sering tidur bersamaku.

"Ada apa jin hyung dengan hpku?" Kutanya jin hyung yang sedang sibuk memeriksa hpku.

"Oeh, kau sudah selesai? Hyung hanya melihat-lihat" jin hyung menjawab dengan menunjukan raut wajah yang sedang berbohong.

"Lihat apa?" Tanyaku agak sedikit dipertegas agar mendapatkan sedikit jawaban

"Tidak ada"

"Katanya mau lihat-lihat tapi kok tidak ada"

"Ehh, maksud hyung.... sudahlah" dia kini mulai terbata-bata.

"Aku tidak akan nonton video itu hyung. Lagi pula aku tidak mau" kutebak apa yang ia cari.

"Dari mana kau..." ia terlihat bingung dengan tebakanku.

"Aku hanya menebak, jin hyung"

"Bagus, berarti anak hyung pintar" elusannya dirambutku kini sangatlah lembut. Aku sangat menikmatinya. Sampai ia kini menyubit pipiku.

.
.
.
.

"Hyungie, floopy besok mau latihan dance. Jimin hyung temenin floopy ya" pintaku kepada jimin hyung. Kuharap ia benar-benar mau menemaniku.

"Iya, floopy. Memangnya kamu bisa dance?" jimin hyung terlihat sangat meragukanku. Terlihat dari ekspresinya sekarang.

"Bisalah hyung, hyung terlalu meremehkanku" jawabku dengan nada sombong sedikit lalu terkekeh.

"Bukan begitu maksud hyung, hyung kan tidak tau kau jago dance" jimin hyung lalu membuang nafasnya.

"Makanya jangan asal ngomong kalo tidak tau"

"Iya, maaf floopy"

.
.
.
.

Jimin pov

Kulihat floopy sudah latihan dari waktu yang ditentukan padahal kan floopy bukan personil BTS. Tapi kenapa dia serius sekali. Bahkan gerakannya lebih lincah dari jin hyung.

"Floopy, kau pintar sekali dancenya. Pasti kau capek, ini hyung bawa minum" kuberikan minuman orange supaya menghilangkan dahaga floopy.

"Makacih hyung"

J-hope hyung mulai memanggil kami supaya latihan. Aku mendudukan floopy di lantai. Kami mulai dengan save me. Aku memakai kaos tanpa lengan yang memperlihatkan absku.

"Hyung, aku mau ke kamar ya hyung"

"Baiklah" kulangkahkan kaki menuju kamar jungkook hyung.

.
.
.
.

Floopy pov

Aku memasuki kamarku yang sangat jorok, karena jungkook hyung sangatlah jorok. Aku kembali membersihkan kamar kami.

Dep~ (anggep suara mati lampu ya)

Seketika lampu mati. Aku sangat takut. Aku tidak dapat berpikir apa-apa lagi. Yang aku tau cuman air mata mengalir di pipiku. Aku memang sangat cengeng. Dan aku membutuhkan kehadiran hyungku.

.
.
.
.

Jimin pov

Selesai latihan aku berniat ambil minum. Sewaktu berjalan melewati lorong, lampu disini mati. Aku meraba-raba sekitarku. Terdengar olehku suara yang kukenal sedang menangis. Aku mencoba menghampiri suara itu. Sampailah diriku di depan pintu kamar itu. Lalu kubuka pintu tersebut.

"Floopy, kau baik-baik saja?" Kupegang kedua pipinya yang basah dengan tangan mungilku.

"Hyung, aku sendirian disini. Temani aku hyung" dia mulai menagis lagi.

"Iya, sayang. Hyung selalu disampingmu" gombalku padanya.

Grep~

Dipeluknya tubuhku yang basah karena keringat. "Hyung kau darimana saja aku menunggumu"

"Hyung baru selesai" jawabku sambil mengusap keringat di dahiku.

Floopy pov

Aku bisa merasakan kehangatan otot hyung, karena aku membenamkan mukaku di dada bidangnya. Tak kuhiraukan keringat di tubuhnya. Lagi pula ia bau strawberry.

"Hyung, aku takut" aku berkata kecil kepadanya.

"Hyung ada disini, jadi jangan takut ya" gombalnya lagi padaku.

"Iya hyung"

"Kita tidur aja ya floopy, biarin aja jungkook nyariin kita" tak kusangka jimin hyung anak nakal juga. Pikirannya jahat.

"Tapi hyung, aku telepon jungkook dulu ya" kuambil ho yang berada disekitarku.

"Yasudah"

"Jungkook hyung, aku sedang di kamar bersama jimin hyung. Jungkook hyung kesini ya, aku tunggu" kumatikan teleponku tanpa mendengar jawabanya.

"Aish, baru aku mau jawab sudah dimatikan saja"

.
.
.
.

"Floopy sudah tidur?, besok bukannya ada ujian. Kalau nilai floopy jelek hyung akan menyita semua gadgetmu. Oh iya permintaan hyung, besok saja" penekanan pada kata-katanya membuatku bergidik ngeri.

Cup~

Satu kecupan manis di pipiku membuatku melotot. Karena kecupan ini sangatlah basah. "Hyung......"

"Hehehe, kamu manis sih"

Bacaannya gimana, semogga bagus ya.

Ditunggu vomentnya.
Jangan lupa follow.
Updatenya 2 hari sekali.

#anakbaru

BTS WITH THE PHOBIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang