sembilan belas

134 11 2
                                    

Jimin pov 

Aku mulai memasuki dorm secara diam-diam agar tidak diketahui jin hyung. Tetapi tetap saja, pendengaran dan penglihatan jin oemma tidak bisa dianggap remeh. Kami habis dimarahin, untung saja ada penawarnya yaitu floopy.

Tidak tau kenapa, jin hyung sangat mudah ditaklukan oleh floopy. Kami semua saja bingung, belum pernah ada yang bisa meredakan kemarahan oemma jin. Tapi sekali floopy mengangkat bicara, oemma jin sudah tidak berkutip lagi.

"Hyung, sudah. Lagian ini bukan salah mereka. Floopynya saja yang telat bangun. Floopy janji hyung besok bangun pagi deh" floopy kini memberikan dua jari yang mengartikan peacenya.

"Tetap saja hyung akan memberi hukuman. Bersihkan kamar kalian sekarang........." gendang telingaku hampir saja pecah, mendengar suara teriakan jin hyung. Sedangkan floopy tidak diberikan hukuman apa-apa, floopy malah dipeluk dengan nyaman oleh jin hyung. Floopy hanya mengelus dada jin hyung, sedari tadi ia meredakan kemarahan oemma jin.

"Arraseo" kutinggalkan jin hyung yang sedang memeluk floopy dan bertanya tentang masalah kuliahnya.

.
.
.
.

"Floopy, tadi memang kamu sudah coba masuk?" tanyanya pelan, mencoba mencari informasi.

"Sudah hyung, floopy malah kena marah sama pak satpamnya. Kalo hyung maunya floopy kuliah, floopy ambil kuliah malam deh" kata floopy santai, ia tidak memikirkan yang mengantar jemputnya. Setiap pagi saja kami sudah kewalahan, apa lagi malam hari.

"Ah tidak usah irreona" kata jin hyung.

"Iya hyung, hyung temenin floopy yuk beli minum di super market?" sambil berdiri, floopy mengambil jaketnya dan menarik tangan lebar jin hyungnya itu.

"Kajja, tapi naik motor ya" jin hyung menunjukan kunci motornya kepada floopy.

"Ne, hyung" jawabnya pelan sambil meninggalkan ruangan ini.

.
.
.
.

"Aish, jungkook celana dalammu dimana-mana cepat masukan ke dalam mesin cuci. Ini menjijikan, kenapa kau lipat-lipat" kutunjukan satu celana dalam atau terlihat seperti boxer berwarna hitam. Kulempar tepat dimukanya. Sepertinya ia sangat nyaman dengan underware yang bertebaran dimana-mana. Sebenarnya aku sangat risih jika masuk ke dalam kamar jungkook, tapi kesayanganku tidur di kamar jungkook. Jadi aku harus menurunkan egoisku.

"Biar tidak menyempitkan hyung"

"Cepat cuci celana dalammu. Kalau tidak floopy bisa sakit mencium celana dalammu seperti ini terus" jungkook sepertinya tidak merasa jika ada floopy yang setiap hari mencium underwarenya.

"Ne..ne.." sambil mencium satu underwarenya, dan tersenyum lalu meninggalkanku.

.
.
.
.

Floopy pov

"Hyung floopy beli ini ya" sambil menunjukan satu botol soju yang menurutku rasanya enak. Tak pernah aku membeli minuman yang mahal seperti ini. Rasanya saja aku tidak tau.

'Sekalian aku mencoba minuman baru, mumpung minuman ini dibelikan jin hyung' dalam hati floopy.

"Floopy memangnya besok tidak ada kuliah? Kok beli soju sih" mukanya kini agak memerah, matanya menatapku sinis. Ia terlihat marah padaku, tapi kupikir bahwa jin hyung adalah orang yang dapat kutaklukan.

"Tidak ada hyung" aku menggeleng  cepat. Dan mengambil botol itu dari ranjangnya. Aku hendak memasukannya ke dalam troli, tapi jin hyung langsung menahanku dengan omongannya.

"Tapi kan floopy masih kecil, mana boleh minum ini nanti mabuk loh" katanya sambil menekankan omongannya. Sepertinya ia melarang keras diriku meminum minuman ini. Padahal hanya satu kali dan ini juga hanya pertama kalinya aku meminum minuman ini.

BTS WITH THE PHOBIA Where stories live. Discover now