dua puluh dua

108 7 20
                                    

Jungkook pov

Selesai sudah perjuangan floopy selama 4 tahun dalam mengejar kuliahnya. Kini ia tinggal menunggu hasil kelulusannya. Kuharap ia mendapatkan nilai yang terbaik. Karena floopy juga sudah melakukan yang terbaik semasa kuliahnya. Kata orang usaha tidak akan mengecewakan hasil.

Pagi-pagi buta kusempatkan diriku untuk membangunkan floopy. Namun sepagi-paginya diriku. Ada yang lebih pagi lagi, siapa lagi kalau bukan park jimin. Ia terlihat setia menunggu floopy bangun. Lalu kubangunkan floopy dengan mencubit kedua pipinya hingga bibirnya terpout.

"Floopy, bangun jimin hyung udah menunggumu dari tadi. Kasian kan kalau tidak ditanggapi" kataku pada orang yang masih tidur pulas. Tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya. Memang ini terlampau pagi. Tapi jimin sedari tadi menunggunya.

"Ehmmm...ne dimana jimin hyung" ia membuka matanya dan mencari sosok bertubuh pendek tersebut. Belum sempat ia melihat semuanya.

Cup~

"Aish, jimin hyung, aku belum sikat gigi tau. Jangan menciumku terus" ia langsung membekap mulutnya dengan kedua tangannya. Ia terlihat sangat malu. Malunya ia membuatku tersenyum setiap hari. Kurasa jika bukan karenanya, aku tidak akan tersenyum seperti ini.

"Tidak apa-apa kau adikku ini" jawab si namja bertubuh pendek dengan santainya, yang membuat orang tersebut mukanya memerah.

"Ya, floopy jika kau mau menonton konser kami. Pakai baju ini" kuberikan hoodie pink berkupluk dan baju kaos putih besar ditambah ripped jeans biru laut dan sepatu kickers. Tak lupa masker dan kaca mata bulat berwarna hitam. Kuberikan semuanya agar ia tampak lebih rapih.

"Wah, hyung detail sekali" katanya sambil mengambil semua baju yang kuberikan. Ia sempat memandanginya sebentar.

"Jika kau merasa ketakutan, lambaikanlah tangan. Lagi pula kau duduk di vvip. Hyung tinggal menarikmu ke atas panggung" kataku padanya yang membuat floopy agak takut mendengarnya. Pasalnya ia pasti sangat malu, jika diajak ke atas panggung.

"Aish, jangan lakukan itu hyung" ia segera menyangkal omonganku. Tapi, aku tak menerima penolakan. "Malah itu yang membuatku takut" aku hanya terkekeh kecil.

.
.
.
.

Floopy pov

Disini sangat dipenuhi lautan manusia. Nafasku saja terbagi-bagi disini. Ku duduk di bangku paling depan. Sepertinya hanya ada 20 bangku yang tersedia untuk kalangan vvip.

Dan aku salah satunya. Biarpun aku duduk paling depan, tapi rasanya aku masih takut dengan keramaian ini. Aku benci dengan phobiaku. Aku harap aku tak mempunyai phobia. Layaknya orang biasa.

Di tengah konser lampu sangat gelap, saat itulah light stick army bomb dinyalakan. Hanya akulah yang tidak punya. Dan lagi suara histeris army sangat bising di telingaku.

Saat itu rasa phobiaku semakin menyeruak. Aku hanya bisa menunduk takut, karena tak ada lagi yang bisa kulakukan untuk menahan rasa takut tersebut. Sesaat lagu selesai.

Seseorang memelukku. Tak kulihat siapa dia. Yang kudengar hanya suara army semakin histeris. Kutengok siapa sosok itu, yang memelukku erat dari belakang. Dan yang kudapati adalah pelukan dari jimin dan jungkook. Pantas saja semua army berteriak histeris. Pasalnya dua namja ini sangat disukai para gadis dan uke.

"Hyung, kenapa hyung disini" tanyaku pelan pada mereka berdua yang masih asyik memeluk tubuhku. Aku hanya diam menikmati pelukan yang bisa menghilangkan rasa takutku itu.

"Kau terlihat ketakutan jadi juungkook hyung dan jimin hyung ingin menemanimu" kata jimin hyung padaku, sambil memberikan light stick yang di pegang kepadaku. Bahkan ia lupa menjauhkan microfone atau mematikannya. Sehingga suaranya terdengar oleh lautan manusia disini.

"Ya hyung, jauhkan microfonemu dulu. Itu terdengar oleh semua orang" aku memarahi namja tersebut, tapi yang kudapati adalah namja keras kepala. Sedangkan orang harus menurutinya.

"Biarkan saja" ia malah tersenyum geli.

"Aish, jimin hyung keras kepala"

"Baiklah" ia langsung menjauhkan microfonenya ketika melihatku mulai marah.

.
.
.
.

Panggung

"Halo, army. Kembali lagi kami membuka konser. Kami akan memberitahukan rahasia kami" taehyung.

"Dibalik 8 tahun kesuksesan kami, ada seorang namja yang selalu membuat kami termotivasi" suga.

"Dia sangat lucu, imut, dan cantik. Pasti sekarang dia marah mendengarku berbicara kalimat cantik" jin.

"Dia orang yang pantang menyerah dan selalu tidak ingin merepoti kami" j-hope.

"Memang dia belum kami beritahukan kepada kalian, karena dia juga sangat pemalu dan sensitiv" rap-mon.

"Aku suka menjahili semua hyungku, tetapi jika kepada orang ini rasanya aku ingin tidur dan memeluknya selamanya. Dia sudah kuanggap adikku sendiri" jungkook diselingi teriakan fansnya. Siapa yang tidak mau tidur dengan jungkook. Namja yang tidak mempunyai kekurangan itu. Malah orang senang jika dipeluknya apalagi jika tubihnya berkeringat. Memikirkannya saja membuatku merinding.

"Dia adalah sosok yang membanggakan diriku. Dia orang yang kami sayangi dan kami cintai. Dan malam hari ini dia hadir di tengah-tengah kita" jimin.

Aku membulatkan mataku. Aku semakin bergidik ngeri. Aku takut jika mereka membawaku ke atas panggung. Karena aku belum siap untuk di publish. Seperti cerita wattpad yang masih menggantung di draft, jika jelek pasti diragukan untuk di publish. Benar saja jimin hyung menarikku ke atas panggung. Langsung kupasang penutup kepalaku atau kuplukku.

Diriku semakin menegang takut, namja bertubuh pendek itu agak sesikitenunduk dan berbisik padaku. "Tidak apa-apa sayang. Perkenalkan saja dirimu. Kalau tidak hyung akan menerkammu dirumah. Sampai kau tidak bisa berjalan" katanya disertai penekanan pada akhir kalimatnya.

"Floopy, perkenalkan dirimu" ia segera berkata dan memberikan senyum jahat padaku.

"Tidak mau jimin hyung" aku menggelengkan kepala. Dan merengek kecil. Namun ada evil maknae disini.

"Harus sayang" ia semakin memaksaku, jadi kuputuskan diriku untuk memperkenalkan diri.

"Aaaaaaaaa.....aaaaaaaaa" teriakan army merajalela. Tak tau apa yang mereka misuhkan. Yang jelas saat ini diriku ingin pingsan.

"Annyeong... je ireumun park bo-ra imnida"

"Ya, kau ganteng sekali" teriak salah satu fans dari beribu-ribu fans. Ada juga yang mengataiku. Karena tidak selamanya kita akan disenangi. Haters gonna hate. Orang terkenal pasti punya haters. Jadi aku harus mempersiapkan diriku jika keluar dorm dikatai haters.

"Gomawo" aku tersipu malu. Dan langsung menutup kedua mukaku dengan tanganku.

"Baiklah, ini sebagai penutup konser kami. Kami akan menyanyikan lagu spring day dan maafkan kami jika kami akan membuat kalian sedikit cemburu atas perlakuan kami kepada floopy" lalu jungkook dan yang lain mulai mencium pipiku. Ada juga suga hyung yang menggendongku ala koala.

.
.
.
.

Dorm BTS

"Hyungie, kenapa kau membawaku ke atas panggung sih?" aku sedikit marah padanya, pasalnya aku sudah menahan marah padanya sedari tadi.

"Tidak apa-apa kami hanya ingin mengenalkan kamu floopy" kata jimin hyung sambil memainkan hpnya. Melihat hasil v liv* nya itu.

"Aish, jimin hyung nakal"

"Tapi mukamu sangat memerah saat kami membicarakan hal-hal tentangmu" ia melihatikj dan memberikan senyumannya.

"Tidak"

"Bohong kau" ia sekarang sedang mengejekku malahan.

"Ya hyung. Aku tidak berbohong"

"Ya sudah. Cepat sana mandi atau nanti hyung yang akan memandikanmu" mendengar ucapannya membuatku kesal. Pasalnya ia selalu mengancamku. Tapi tetap saja aku langsung bergegas mandi. Karena aku tak mau dimandikan jimin hyung.

"Andwae" rengekku sambil berteriak.

Maaf ya hiatus, soalnya lagi buat ff baru. Walau baru beberapa part. Tapi seru kok. Baca ya minyoon dolly yoonmin.

BTS WITH THE PHOBIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang