Say Yes | 9

784 105 10
                                    

Sejak berselisih bersama Jungkook dua hari yang lalu, Sana tidak pernah berbicara ataupun melihat keberadaan Jungkook. Karena kesibukan mereka masing-masing, sulit bagi Sana mengetahui kapan Jungkook ada atau tidak di dalam kamarnya.

Sana sendiri, karena ia sedang berkonsentrasi untuk menghadapai ujian PNS yang akan di laksanakan besok, jadi ia tidak punya waktu meskipun hanya untuk menghubungi Jungkook.

Demi kesuksesan, Sana berniat fokus pada pembelajarannya. Karena tidak seperti orang yang menghabiskan uang untuk pergi belajar ke Noryangjin, Sana mengandalkan strategi belajarnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besok.

"Sajang-nim, bisakah aku mengambil libur hari ini? Aku akan mengikuti ujian PNS besok pagi, jadi.. bisakah jadwalku kau ubah kembali?" ucap Sana yang sedang bernegosiasi dengan pemilik mini market dimana dirinya bekerja.

"Omo, bagaimana lagi Sana-ya. Dunia bisnis harus terus berjalan demi terpenuhinya kelangsungan hidup. Aku mohon pengertianmu."
Mendengarnya saja Sana sudah tahu bahwa ia tidak mendapatkannya. Dengan menghela napas panjang Sana mencoba menerimanya, meskipun merasa tidak puas dengan jawabannya.

"Ahh ne, sajang-nim. Kalau begitu sampai bertemu nanti malam." ucap Sana lalu menutup sambungannya.

Sana dengan kecewa menyimpan kembali ponselnya. Ia tetap harus bekerja meskipun besok pagi adalah harinya untuk mengikuti ujian, yang benar saja?

Dengan kesal Sana menghamburkan tubuhnya berbaring di sofa peach kesayangannya. Ia harus beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali kegiatannya. Sejenak ia memikirkan Jungkook dan apa yang terjadi pada mereka dua hari lalu.

"Apa dia akan berangkat ke Busan besok? Dia akan berangkat bukan?" ucap Sana menerawang. "Aku harap Jungkook mengerti apa yang aku katakan dan berniat untuk pergi." sambungnya.

"Ahhhh aku harus bersiap untuk pergi bekerja." ucap Sana bangkit dari posisi tidurnya untuk membersihkan diri.

****
Bukan hanya Sana, Jungkook juga memikirkannya selama dua hari ini. 'Pertama aku harus meminta maaf pada Sana, aku harus meminta maaf karena perkataanku padanya saat itu, kedua apakah aku harus pergi ke Busan? Ketiga, apa yang harus ia lakukan jika sampai di Busan? Oke, aku akan mengikuti acara peringatannya, tapi bagaimana dengan appa? Keempat, tunggu mengapa banyak sekali yang aku pikirkan?' batin Jungkook.

Jungkook mengacak-acak rambutnya merasa frustasi. Tidak pernah dirinya dan Sana tidak berbicara dengan waktu selama ini, biasanya mereka akan kembali berbaikan hanya dengan waktu paling lama 2 sampai 3 jam lalu mereka akan kembali seperti semula.

Jungkook menghela napasnya berat, ia mengambil ponsel dari saku celananya. Tidak ada satupun pesan atau panggilan dari Sana, ia juga merasa tidak benar jika harus menghubunginya terlebih dulu. Sana pasti sedang fokus dengan ujiannya.

"Ahhhh apa yang harus aku lakukan? Mengapa aku bisa mengatakan hal bodoh seperti itu?" ucap Jungkook sekali lagi mengacak rambutnya.

"Ohh Jungkook-ah, ada apa denganmu? Hahaha putus cinta?"

"O sajang-nim, kau mengagetkan saja. Apa ada lagi yang harus aku antarkan?" ucap Jungkook.

"Emmh coba kita lihat, kau bekerja sangat keras hari ini Jeon Jungkook? Wae? Apa kau membutuhkan sesuatu?" ucap tuan Han, atasan Jungkook.

"Ahh hahaha tidak, hanya saja aku sedang ingin menyibukan diri. Jadi bagaimana? Biarkan saja aku yang mengantar."

"Sepertinya yang tadi itu barang terakhir Jungkook-ah, kau bisa pulang cepat hari ini." ucap tuan Han.

"Ahh benarkah? Padahal hari ini aku ingin pulang lebih larut lagi."

"Sudah dua hari ini kau pulang larut, pekerjaan Jin saja kau yang lakukan. Pergilah beristirahat, jangan memaksakan dirimu. Kau sudah makan?" tanya tuan Han.

SAY YES (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang