Say Yes | 12

722 101 15
                                    

Melewati malam yang begitu panjang, luas dan juga gelap, Sana berjalan seorang diri dengan gontai menyusuri jalan menuju flat. Hari ini entah mengapa apapun yang ia lakukan tidak berjalan dengan baik.

Sana mendesah frustasi, ia tidak mau pulang hari ini. Karena jika ia sudah berada di kamarnya Sana akan terdiam, mengingat semua kejadian hari ini dan menangis tersedu-sedu. Ia tidak mau jika besok pagi matanya harus sembab dan suaranya terdengar serak. Itu akan mengurangi penampilannya.

Sana mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Minuman soju kotak yang ia beli saat di perjalanan tadi bisa sangat membantu Sana membuat perasaannya lebih baik. Itulah setidaknya yang Sana harapkan. Ia menyesapnya seraya berjalan, bersenandung kecil.

Sesampainya di depan pintu kamar flat nya Sana tidak langsung masuk. Ia menatap lurus ke arah pintunya dengan sendu, berpikir dua kali apa yang akan terjadi jika ia menyendiri di dalam sana dengan apa yang sudah terjadi. Dengan cepat Sana mendesah kembali mengetahui apa yang akan terjadi.

"Ahh rasanya aku tidak ingin masuk ke dalam sana." ucap Sana sedih. "Apakah tidak ada tempat lain yang bisa aku kunjungi?" sambungnya.

Sana membalikkan tubuhnya, dilihatnya pintu kamar Jungkook penuh harap. "Ahhh akan sangat sempurna jika dia sudah pulang." ucap Sana tersenyum miris.

"Yak!"

Sana terkejut, ia mengalihkan pandangannya pada Sumber suara. "Yak! Jeon Jungkook." ucap Sana.

"Mwohae? Kau tidak masuk?" tanya Jungkook seraya menaiki tangga mendekati Sana.

"Jungkook-ah, apa kau menerima tamu malam ini?" tanya Sana. "Aku tidak datang dengan tangan kosong, aku membawa sesuatu." sambungnya menepuk-nepuk tasnya.

"Masuklah." jawab Jungkook singkat.

Sesampainya di dalam, Sana dan Jungkook duduk di sofa hitam merebahkan kepalanya sekedar melepas penat seharian.

"Ahh sangat nyaman." ujar Sana. Ia membenarkan posisinya dan kembali menyesap minumannya.

"Yakk jika dilihat, pakaian kebesaran siapa yang kau pakai ini? Apa kau membeli baru?" tanya Jungkook melihat pakaian Sana yang berbeda dengan pakaiannya pagi tadi.

"Tidak, ini bukan milikku. Sesuatu baru saja terjadi dan seseorang meminjamkannya padaku." balas Sana. Jungkook tidak bertanya lebih lanjut dan memilih untuk menanyakan hal lain.

"Bagaimana ujianmu?" tanya Jungkook yang kini sudah membenarkan posisinya.

"Biasa saja." jawab Sana singkat.

"Kau sudah berusaha keras." ucap Jungkook seraya merebut soju kotak yang diminum Sana dan memasukannya ke dalam mulutnya.

"Bagaimana kau dengan ayahmu?" tanya balik Sana.

"Biasa saja." kali ini jawab Jungkook datar.

"Kau juga sudah berusaha keras." ujar Sana. "Yak, kembalikan minuman itu. Ini milikku." sambungnya merebut kembali minumannya.

"Yak! Tidak bisakah kau berbagi?" tanya Jungkook menatap Sana.

"Tidak, ini milikku." ujar Sana tanpa menatap Jungkook, ia menyesap habis minumannya sampai terdengar suara yang dihasilkan kotaknya yang telah kosong. "Argghhhh enak sekali." sambungnya.

"Yak, tidak biasanya kau membeli soju ini. Apa ini produk baru? Aku belum pernah melihat mereknya." ujar Jungkook.

"Aku tidak peduli dengan mereknya, itu mungkin akan terlihat mewah untuk seseorang yang tidak punya pekerjaan tapi dapat minum sepertiku." jawab Sana tersenyum miris.

SAY YES (Completed)Where stories live. Discover now