Say Yes | 15

741 92 16
                                    

Bukan hanya menjadi hari yang melelahkan, bagi Jungkook hari ini juga begitu sialnya ia bisa bertemu dengan Kim Taehyung. Seseorang yang ia kira tidak akan di temuinya kembali setelah lulus dari perguruan tinggi.

Terlebih saat mereka berbicara, perasaan marah dan juga kesal membuat Jungkook ingin sekali memukul beradu tinju dengan Taehyung. Jika ia tidak mengingat keberadaan Sana dan Seonho mungkin ia akan melakukannya.

Ucapan Taehyung yang tidak terduga membuatnya tidak tahu harus berkata apa di hadapan Sana. Dan ucapannya pada Taehyung terdengar bodoh jika Jungkook mengingatnya kembali.

[Flashback]

"Hahaha kalau begitu, apa sekarang kau akan membiarkanku mendekatinya?" tanya Taehyung.

"N..ne? Mendekatinya?" Jungkook tergagap mencari jawaban apa yang harus ia katakan pada Taehyung. Kini manik Sana memperhatikan Jungkook, penasaran dengan jawaban yang akan di berikannya. "M..mengapa kau harus mengkhawatirkanku?" ucap Jungkook akhirnya.

"Haha sudah kuduga, baiklah. Sana-ssi, aku rasa kita akan sering bertemu kedepannya."

[Flashback Off]

Jungkook mendengus kesal seraya mengacak rambutnya. Entah perasaan apa yang ia rasakan sekarang tapi ia tidak suka kenyataan bahwa Taehyung akan sering menemui Sana sekarang. Membiarkan Sana bersama Taehyung? Yang benar saja, Jungkook mungkin bukan yang terbaik dalam menjalin hubungan. Tapi Taehyung bahkan adalah seseorang yang menganggap sebuah hubungan adalah permainan.

Di perjalanan pulang, Sana dan Jungkook tidak ada diantara mereka yang berbicara. Hanya suara angin malam dan langkah kaki mereka yang menemani. Sementara Jungkook menyesali(?) perkataannya, Sana sedikit kecewa dengan pernyataan akhir Jungkook. Tidak lepas manik Sana memperhatikan Jungkook yang berjalan di sebelahnya.

"Mwo? Mengapa kau memperhatikanku seperti itu?" tanya Jungkook yang merasa Sana memperhatikannya terlalu lama. "Kau percaya ucapannya? Lagi pula kau tidak sepopuler itu. Wae? Kau menyesal tidak banyak yang mendekatimu?" ucap Jungkook.

"Tidak, bukan begitu. Aku hanya bertanya, mengapa kau melakukannya?" ujar Sana menghentikan langkahnya setelah mereka sampai di depan pintu, diikuti dengan Jungkook setelahnya.

"Melakukan apa? Apa yang sedang kau bicarakan sekarang?"

"Apa kau tidak masalah jika Taehyung mendekatiku?" tanya Sana dengan mata besarnya.

Lagi-lagi Jungkook dibuat bingung dengan apa yang harus ia katakan.

"Dia rivalmu, apa kau tidak khawatir padaku?" ucap Sana. Sana melangkah maju mendekati Jungkook, itu membuat Jungkook tersentak dan mencoba mundur menjauhi Sana meskipun itu percuma.

"Sana-ya,-"

"Ahh ini masalah besar." ucap Sana memotong pembicaraan Jungkook.

"Ne?"

"Jungkook-ah, bagaimana ini? Sepertinya aku menyukaimu." sambungnya membuat Jungkook terdiam henti jantung sesaat.

"Aku tahu ini gila, bahkan diriku sendiri tidak tahu sejak kapan aku menyukaimu. Begini, kau tidak perlu menjawabnya hari ini juga. Ahh ini gila. Tapi karena aku sudah melakukannya, Jeon Jungkook aku menyukaimu."

"Mwo? Apa uang baru saja kau bicarakan Sana-ya?"

"Kau bisa memikirkannya, perlahan saja. Kau bisa memberitahuku jawabannya kapanpun kau siap." ucap Sana tersenyum. "Ahhh rasanya sangat lega mengatakan ini semua, hahaha." sambungnya tertawa renyah.

"Tidak. Tidak butuh waktu lama untuk menjawabnya. Aku akan menjawabnya sekarang juga. Sana-ya, tidak bisakah kita hanya berteman? Bahkan setengah hidupku, kau selalu bersamaku." ucap Jungkook. "Mian, aku tidak bisa menerimamu."

SAY YES (Completed)Where stories live. Discover now