Unliner Zero -Newcomer- [Discontinued]

Prologue

       Revenant Crosser. Game MMORPG yang sangat laris terjual diseluruh dunia ini. Game ini memiliki sistem pertarungan seperti game MMORPG biasanya, hanya saja game ini menyajikan latar belakang masa depan umat manusia yang memanjakan para pemainnya dengan pandangan kepada dunia di masa depan. Teknologi canggih, skill yang luar biasa, bahkan karakter yang bisa dibuat sesuai keinginan pemain. Namun hanya satu hal yang membuat game ini menjadi terkenal yaitu banyaknya Boss yang memiliki hadiah atau reward yang besar yang telah disesuaikan dengan para pemain.

     Benar. . .  Seperti itulah dunia yang kutempati sekarang. Aku tidak tau apa yang terjadi sebelumnya, tapi satu hal yang kuingat sebelum aku datang kedunia ini adalah bahwa 'Aku harus mengalahkan orang-orang yang datang kepadaku'. Setiap kali aku bangun, aku selalu berada di gedung tinggi nan megah dengan sesuatu melayang di mataku dengan tulisan HP dan MP, juga kalimat Ladius Friedherd . Aku tidak tau apa yang harus kulakukan setelah itu, bahkan aku tidak bisa keluar dari gedung ini karena dibatasi dengan garis yang bernama "Battle Line" sehingga aku hanya bisa duduk diam sembari menunggu sesuatu.

       Setiap hari,  sering kali kelompok-kelompok datang 'tuk mengalahkan ku. Orang-orang itu selalu memanggil sesuatu yang namanya Boss setiap aku melancarkan seranganku kepada mereka. Senjataku hanya lah tombak lipat bernama Darkness Spear serta pakaianku ialah  jubah hitam bergariskan Biru dengan Hoodie di bahuku. Mereka selalu terlihat kewalahan setiap aku menyerang, sehingga membuatku mudah untuk mengalahkan mereka. Ya, itu lah kehidupanku sebelumnya.

   Sampai suatu hari ketika aku tertidur, aku melihat sebuah kata melayang-layang ditempat serba hitam bertuliskan:

   "Banned!! Banned !! Skill is more powerful than players. Forbiden weapon detected, deleting. . . ."

  Hingga datanglah bayangan hitam yang gemerlapan di mataku. Memunculkan sebuah cahaya yang bersinar terang hingga membuka kedua mataku. Aku pun sadar bahwa diriku sekarang bukanlah ada didunia sebelumnya.