Killed#6-Memories Can Not Be Forgotten [RE]

2.5K 195 12
                                    

***

Yosh!!! Revisi Chapter 6 kini telah tiba dan menjadi lebih baik dibanding sebelum revisi. Silahkan dinikmati :-)

***

Dini hari yang senyap menyembunyikan suara kaki Ladius dalam kegelapan. Seorang gadis kecil  tidur dibawah Terangnya bulan dengan selimut yang hangat.

*Jies *Jies

 Dirinya melompat ke atap-atap rumah menuju gerbang selatan kerajaan. Matanya yang tajam teralihkan oleh cahaya kecil yang menerangi sisi gerbang itu. Ada penjaga di pagi-pagi seperti ini?

"Bagaimana tentang si pembunuh akhir-akhir ini?" Tanya prajurit satu,

   "Entahlah" jawab temannya menaikkan kedua pundak. "Pihak kerajaan masih kurang informasi, tapi mereka mendapatkan sesuatu yang berguna."

"Berguna?" Tanyanya penasaran.

   "Hm." Angguk. " Katanya salah satu orang tua di sana melihat pembunuh itu mengalahkan anggota Mad Body beberapa waktu lalu."

"Seriusan? Mad Body yang ditakuti itu?" terkejutnya.

   "Iya, kata orang tua itu--sang pembunuh menggunakan tombak yang sama dengan tombak yang ditemukan Grassfield" Ujarnya, menundukan kepala dengan nada merendah "Juga..."

"Juga . . "

   "Dia berkata si pembunuh berpakaian serba hitam. Jubah, celana, sarung tangan, baju, semua yang dipakai berwarna hitam."

"Berarti dia mudah dicari lah?!"

   "Ya kita lihat saja nanti."

Hatinya bergejolak naik turun, pikirannya tak henti-henti mengingat yang dibicarakan kedua penjaga sebelum dia beranjak dari tempatnya itu.

Aku baru sadar. waktu itu aku memang bertarung di tengah kerumunan orang. Ya biarlah, lupakanlah yang berlalu.

Lompatan yang kuat menghembuskan angin kencang nan kuat bersama dirinya, mendarat di tanah yang jauh dari pandangan penjaga itu. Grassfield, adalah tempat yang ditujunya dengan keyakinan mengetahui penyebab dia dibawa kedunia ini.

*Jiess

Kedua kakinya saling menyalip dalam kegelapan malam. Gesekan tanah berbunyi seketika dia mendapati tempat terakhir ia sadar. "Disini . . ya" gumamnya.

Dengan harapan tuk mendapat jawaban, ia mencari petunjuk kenapa dia dibawa kedunia ini.

*Beberapa jam kemudian

"Inikah tempatnya?" tanya seseorang pria tua berkumis dan jenggot menghiasai sekitar mulunya. Disertai penutup mata kiri layaknya perompak dengan pedang besar dipunggungnya --ditemani orang-orang yang diyakini anak buahnya.

   "Be-benar Ketua"

*Cklek *Tap tap tap

"Selamat datang pel—"

*BRAK

Pintu yang dibuka pelan berubah menjadi kepingan kecil—Pria tua berjenggot itupun masuk dengan hantaman keras ke pintu yang hancur seketika. menghampiri  pelayan penginapan dengan emosi.

*Buak

"Katakan kepadaku, Dimana Si jubah Hitam itu!" teriaknya, menghantam meja dengan tangannya

    "Ju-jubah—"

*BRAK

"Kukatakan sekali lagi dimana si Bocah hitam itu, cepat jawab!!!" Teriaknya, bersiap mengayunkan pedang

Unliner Zero -Newcomer- [Discontinued]Where stories live. Discover now