Hurted#18-Choose The New Decide

1.4K 111 7
                                    



"ladius!"

        ". . . ."

"la—"

        Aku langsung bangun kembali keruangan hampa seperti biasa, namun diriku sekarang mencoba menghapus apa yang sudah ku alami kemarin

"tidak biasanya kau langsung bangun. . ."

      "apa maumu?" tanya ku langsung

"wo wo wo, ada apa ladius? kau tidak seperti biasanya" bingung suara itu

         "ada yang kau ingin beritahu? Kalau tidak, cepat kembalikan aku" jawabku, memasang wajah tak bereskpresi

" hei kau tidak seperti biasanya"

        ". . . . " diam diriku, berwajah datar

"oookkeeyy, aku hanya ingin memberimu ini"

         Sebuah cahaya kecil perlahan terbang kearahku, aku langsung mengambil cahaya itu dan melihat benda itu tidak asing bagiku

"ini kan" ujarku, tak bekspresi

       "benar, itu adalah Silencer untuk pistolmu, entah kenapa sebaiknya kau memiliki itu"

". . . . ."

      Aku tidak mau tau kenapa dia memberiku silencer ini, tapi benda ini pasti sangat berguna untukku sekarang

"ada yang lain?"

         "tidak ada, itu saja yang ingin kuberitahu"

"bagus, cepat kirim aku kembali"

       "tunggu, apa kau ada masalah yang menimpamu?"

          saat dia bertanya begitu aku langsung teringat apa yang sudah kulihat tadi malam, sebuah kejadian yang seharusnya tidak kusadari

"tidak ada"

        "baiklah, gunakanlah barang itu dengan bijak ya"

". . . . " diam diriku, membiarkan bola cahaya kuning menempel padaku dan mulai menghilangkan seleuruh bagian badan secara perlahan

* * *

". . . . ."

      Aku bangun dari tempat tidurku, sesuatu dalam diriku terasa kosong setelah melihat itu. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan sekarang, mencari dirinya sudah kulakukan dan hasil yang kudapatkan sangatlah berlawanan dengan apa yang kuharapkan.

"selamat pagi tuan"

       ". . . . . "

       (apakah aku mengganggunya) pikir sang pemilik penginapan, melihatku yang berjalan tanpa membalasnya.

Sebaiknya aku mencari petunjuk untuk keluar dari dunia ini. Dunia ini bukanlah dunia yang harus kutinggali.

          Aku berjalan menuju tengah kota, tepatnya air pancur yang ku lihat tadi malam

Zeettt.....

(ughhh.......)

     aku memegang kepalaku, menahan rasa sakit di kepala yang tiba-tiba muncul lagi.

(sial, apa aku harus menjalani ini semua?) pikirku, merasakan kesedihan yang becampur dengan amarah dalam diriku

. . . . .

Unliner Zero -Newcomer- [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang