*jleb
". . ."
". . . "
". . . !"
Ladius menundukkan kepalanya, Darah segar turun dari dadanya denga tanah runcing berhasil menembus dadanya
*sring
Tanah itu kembali ketanah, ladius pun berjalan sempoyongan dengan darah yang menetes deras.
*Batuk
"Hei! apa dia-"
"kalah. Dia pasti kalah" Kata gadis kacamata, menyela omongan Alifi. "Di dunia ini, kekuatan tidaklah sepenuhnya diperlukan, karena kecerdikan yang tepat bisa mengalahkan kekuatan yang kuat"
"Jadi. . ini berakhir?"
"Ya" sahutya tegas
*batuk
(sial, aku tidak menyadari kalau dia bisa mengeluarkan elemen tanah)
*Batuk
"Ka-ka-lia..n-*Uhuk*"
*cprat
Darah merah kembali keluar dari mulutnya. Ladius berusaha bangkit tapi apa dayanya yang sudah terluka parah.
(Aku—)
Gadis tadi pun menerbangkan bukunya
"Hei ! Apa yang kaulakukan? tanya Alifi
"Hanya menghapuskan orang yang bersalah dari dunia, apakah ada masalah?" Tanyanya balik
"...."Diam alifi, menahan emosi dikepalanya terhadap kelakukan gadis itu. "Ti-tidak ada" jawabnya sedikit kesal
Alifi membalikkan badannya.
"Hah hah hah"
Ladius menarik napas dengan cepat agar bisa hidup, tetapi itu adalah hal yang sia-sia bagi manusia yang sekarat.
"K-kau. . A-kan. . .ku-bu—nu-*Uhuk"
"Maaf, tapi tugasku adalah menghapuskan orang yang jahat didunia ini"
"Hah hah hah hah" ladius menarik napas berulang kali
"Retak" kata gadis itu, membuat tanah-tanah berbentuk runcing yang terbang.
"Hah hah hah *uhuk *uhuk"
"Selamat tinggal."
Gadis itu mengangkat tangan kanannya lalu mengayunkan kebawah.
*jleb jleb jleb..jleb
"Arg. . arg.. rg" mengerang ladius perlahan
Batu-batu itu menancap dan menembus seluruh punggung ladius ditanah. Wajahnya sudah bersimbahkan darah, matanya yang terbuka lebar menutup secara perlahan. Layaknya daun yang sudah gugur, ladius diam tak bergerak ditanah. Dengan rasa tak bersalah, gadis kacamata itu pergi bersama alifi sekaligus membiarkan tubuh ladius ditanah berbaring ditanah.
* * *
Apa aku kalah? Apa aku mati lagi? Apa tujuan hidupku? Siapa diriku? Kenapa aku hidup?
"Sepertinya kau kalah lagi ya, Ladius" kata seorang laki-laki.
"Siapa kau?"
BẠN ĐANG ĐỌC
Unliner Zero -Newcomer- [Discontinued]
Viễn tưởngMain genre [-Fantasy, Action, Romance, Game, Thriller-] Highest Rank:#47 in Fantasy -26/08/2017- Dunia hayalan adalah tempat dia berada. Menghabisi musuh adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dan terus ia lakukan selamanya. Tidak peduli bera...