Forgive Me! (1/5)

1.1K 200 21
                                    

Seoul, 23 Juli 2017 (19.28 KST)

"Aku tahu kau mengetahuinya", ucap Minhyun kepada Jonghyun tepat saat Jonghyun masuk ke ruang kerjanya di rumah sakit Seoul. Minhyun telah menganggap Jonghyun sebagai sahabatnya. Tapi semenjak kejadian hari ini, Minhyun tidak tahu apakah masih tetap menganggapnya sebagai sahabat atau tidak.

Posisi berdiri mereka berjauhan. Minhyun membelakangi Jonghyun dan lebih memilih untuk berdiri di dekat jendela sambil menatap ke arah luar ruangan.

"Mengetahui apa?", tanya Jonghyun. Jonghyun tidak mengetahui arah pembicaraan Minhyun saat ini. Jonghyun tipikal orang yang senang langsung pada intinya. Tidak seperti ini. Dan Minhyun sebenarnya mengetahui hal itu.

"Jadi mengapa kau menyembunyikannya padaku?", ucap Minhyun sekali lagi. Intonasi suaranya pun bahkan mulai meninggi. Ia sudah sangat kecewa dengan perilaku Jonghyun.

"Menyembunyikan? Apa yang ingin kau sampaikan Minhyun-ah? Langsung saja", ucap Jonghyun sambil melangkahkan kakinya mendekat ke arah Minhyun.



















"Keberadaan wanita itu dan kehamilannya. Kenapa tidak kau beritahukan padaku?", tanya Minhyun lagi. Tapi tatapannya masih mengarah ke luar ruangan yang dibatasi oleh jendela. Tidak ke Jonghyun yang saat ini telah berdiri di sampingnya.

Jonghyun tidak langsung menjawab pertanyaan Minhyun. Ia tentu saja kaget mendengarnya. Pertanyaan yang tidak pernah ia sangkah. Jonghyun pun menarik nafasnya sangat dalam sebelum ia menjawab pertanyaan dari Minhyun.

"Aku juga baru bertemu dengannya pada hari dimana eommamu kecelakaan. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyembunyikan ini padamu. Tapi dia yang memintanya", ucap Jonghyun yang berhasil membuat Minhyun menengok sebentar ke Jonghyun. Sama halnya dengan Minhyun sebelumnya, pandangan mata Jonghyun pun juga mengarah ke luar ruangan. Padahal tidak ada yang menarik di sana. Hanya pemandangan jalanan dari ketinggian saja.

"Apakah dia yang mendonorkan darahnya untuk eommaku?", tanya Minhyun kepada Jonghyun.

"Iya", jawab Jonghyun singkat.

"Apakah itu alasan sebenarnya mengapa kau mencegatku untuk menemui sang pendonor waktu itu?", tanya Minhyun lagi.

"Tidak. Waktu itu dia benar-benar sudah pergi dari ruangan. Bahkan dia tidak tahu kalau eommamu lah yang menerima darahnya. Dan dia tidak tahu kalau aku mengetahui dia mendonorkan darahnya", balas Jonghyun.




"Kenapa kau membiarkan dia mendonorkan darah untuk eommaku?", ucap Minhyun ke Jonghyun. Tatapan mata mereka telah bertemu. Tidak lagi sama-sama menatap ke luar ruangan.

"Apa maumu Minhyun-ah? Harusnya kau bersyukur karena berkat darahnya, eommamu masih bisa hidup sampai sekarang", tanya Jonghyun.

"Kita masih bisa mencari orang lain, bukannya dia. Aku tidak sudi membiarkan darah wanita hina itu mengalir di tubuh eomma!", ucap Minhyun sambil memukul jendela kaca di depannya dengan kepalan tangan kanannya.

Kenapa harus darah wanita itu untuk eomma? Kenapa? - batin Minhyun.

"Bahkan kau juga menyebutnya sebagai wanita hina. Aku tidak menyangka kau seperti ini", ucap Jonghyun datar.

"Kau akan menyesal saat mengetahui kebenarannya Minhyun-ah", sambung Jonghyun yang kemudian meninggalkan Minhyun seorang diri di ruang itu.

◼◻◼◻◼


Cuman mengingatkan kalau ff ini miniseries, dan kemungkinan chapternya ga banyak-banyak amat (kemungkinan lima chapter hehe). Alur kedepannya itu ada present dan pastnya. Sengaja ngasih tau di depan, supaya nanti ga bingung hehehe.

MINISERIES | Minhyun x Joy ✔️Where stories live. Discover now