Forgive Me! (3/5)

729 177 25
                                    

Jeongseon, 22 Juli 2017 (22.15 KST)

Taeyong telah menyelesaikan tugasnya hari ini. Ia berhasil menangani dua pasien operasi berturut-turut. Setelah membersihkan badannya dan membereskan ruangannya, ia pun melangkahkan kakinya ke ruang inap bernomor 31 yang terletak di ujung koridor lantai dua. Bukan ruang inap dari salah satu pasiennya tetapi ruang inap dari wanita yang selama ini telah mengisi hidupnya.

Perlahan ia membuka pintu ruang itu, takut menganggu istirahat sang pemilik ruang nomor 31 itu. Tapi nyatanya bukan wajah tertidur yang ia lihat. Suara tangisan yang ia dengar dibalik wajah yang saat ini membelakanginya.

"Sooyoung-ahh", lirih Taeyong sambil mendekat ke arah wanita yang kini berbaring membelakanginya. Sooyoung yang mendengar panggilan Taeyong dengan segera menghapus air matanya.

"Kau menangis?", tanya Taeyong kepada Sooyoung ketika Sooyoung telah membalikkan badannya dan tersenyum ke arah Taeyong.

"Aniyoo. Aku hanya ngantuk Oppa", ucap Sooyoung sambil berpura-pura menguap di depan Taeyong. Taeyong tahu persis kalau saja Sooyoung berbohong padanya.

Taeyong tahu alasan Sooyoung menangis pasti ada kaitannya dengan Hwang Minhyun. Lelaki yang ia lihat beberapa jam lalu keluar dari ruang inap Sooyoung. Lelaki yang membuat amarah Taeyong membuncang hanya dengan melihat wajahnya. Lelaki yang tidak menepati janji. Lelaki yang berhasil membuat sahabat wanita satu-satunya menderita.

"Ya sudah. Tidurlah, kau butuh istirahat banyak". Taeyong pun memilih duduk di sebelah ranjang Sooyoung sambil sesekali mengelus kepala Sooyoung.

Bukannya tertidur, Sooyoung malah menatap tepat di manik mata Taeyong.














"Oppa... Kapan kita akan menikah?"

Pertanyaan yang membuat Taeyong begitu kaget. Selama ini ia memang meminta Sooyoung untuk menikah saja dengannya. Tetapi bukannya menjawab, Sooyoung lebih memilih mengalihkan pembicaraan Taeyong atau menjawab dengan hal yang tidak nyambung. Taeyong mengira kalau itu adalah bentuk penolakan secara tidak langsung dari Sooyoung.

"Kenapa tiba-tiba membahas tentang ini Sooyoung-ah?", tanya Taeyong yang masih bingung dengan pertanyaan Sooyoung.

"Aku hanya kepikiran perkataan Seulgi Eonni."

"Perkataan Seulgi Noona? Kakak iparku?"

"Dibanding harus memikirkan diriku sendiri, aku juga harus memikirkan masa depan anak dalam kandunganku ini."

"Aku tidak ingin anak ini nantinya jadi korban bullying oleh teman-temannya", sambung Sooyoung sambil mengelus perutnya yang belum terlihat membuncit.

"Benar. Kau harus memikirkan masa depannya", ucap Taeyong sambil menatap Sooyoung.

"Jadi kapan kita akan menikah?", tanya Sooyoung lagi.

"Setelah keadaanmu membaik. Kau masih butuh istirahat. Tubuhmu masih lemah akibat donor darah itu", ucap Taeyong yang kembali mengusap kepala Sooyoung dan meminta untuk Sooyoung tidur.

"Tidurlah. Setelah kau keluar dari rumah sakit, kita akan menikah. Aku janji", ucap Taeyong sambil tersenyum ke arah Sooyoung.

Sooyoung membalas senyuman dari Taeyong. Lelaki yang selalu ada disampingnya.

***

Seoul, 24 Juli 2017 (23.33 KST)

Dongho memasuki ruang inap ibu Minhyun sambil membawa makanan untuk Minhyun yang dibelinya saat pulang bekerja. Ibu Minhyun telah di rawat di rumah sakit Seoul setelah dipindahkan dari rumah sakit Jeongseon kemarin.

MINISERIES | Minhyun x Joy ✔️Where stories live. Discover now