Androgyne (6/6)

499 114 59
                                    

Kini Joy berada di depan rumah yang entah pemiliknya siapa, masih dengan helm yang bertengger di kepalanya dan kunci motor Taeyong yang dikalungkan ke lehernya. Jangan lupakan keberadaan Minhyun yang berdiri dihadapannya.

Joy merutuki kebodohannya. Ia ketahuan mengintip kegiatan Minhyun dari balik pohon kelapa setelah berhasil mengikuti Minhyun yang berboncengan dengan seorang wanita. Andai saja cicak yang berada di batang pohon kelapa itu tidak muncul, mungkin Joy masih bersembunyi di balik pohon kelapa yang tertanam di sekitar rumah tempat ia berdiri saat ini.

"Ngapain?", tanya Minhyun kepada Joy.

Joy menggeleng sambil menatap kakinya yang sedang bermain dengan krikil. Minhyun yang tidak puas melihat respon Joy pun mengangkat kepala Joy yang sedari tadi menunduk. Minhyun menarik ke atas kaca helm yang digunakan Joy agar wajah Joy terlihat olehnya.

"Joy, kamu ngapain disini?", tanya Minhyun sekali lagi.

Joy mengalihkan pandangannya, kini ia menatap wanita yang berdiri tepat di belakang Minhyun.

"Kak, udah ditungguin tuh", ucap Joy sambil menggerakkan dagunya ke arah wanita yang entah siapa namanya. Wanita itu kini berdiri di depan pintu rumah, menunggu Minhyun untuk masuk ke dalam. Tapi terhambat karena kehadiran Joy secara tiba-tiba.

"Jawab pertanyaan aku dulu. Kamu ngapain disini?"

"Aku pamit dulu ya, kak."

Joy kini berbalik badan, tidak mempedulikan pertanyaan yang berkali-kali diajukan oleh Minhyun. Ia pun bersiap-siap untuk menaiki si Dipsy—motor kesayangan Taeyong, lalu tancap gas kembali ke kampus. Tapi rencana yang telah ia susun secara tiba-tiba itu batal saat Minhyun memegang erat lengan tangan Joy dan sontak Joy membalikkan badannya kembali menghadap Minhyun.

"Ngapain?", Minhyun kembali bertanya. Matanya masih menatap tajam ke mata Joy.

"Cuma jalan-jalan kak, mumpung dipinjamin motor sama kak Taeyong", bohong Joy. Tapi Joy tidak memandang mata Minhyun, ia lebih memfokuskan pandangannya ke arah pintu, dimana tempat wanita yang dibonceng Minhyun berdiri tadi. Masih ada rupanya.

Minhyun tertawa mendengar jawaban Joy, "gimana ceritanya jalan-jalan kalau kamu malah nempel kayak tokek di pohon kelapa itu?"

"Ah.. itu tadi tiba-tiba pengen minum air kelapa", defense Joy.

"Jadi tadi kamu mau manjat?"

Joy mengangguk, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Minhyun semakin gemas melihat tingkah Joy seperti itu.

"Tadi Taeyong nelfon."

Joy membulatkan matanya. Kapan Taeyong nelpon? Perasaan sedari tadi Minhyun tidak pegang handphone.

"Kapan, kak?"

"Tadi di jalan, waktu aku masuk minimarket. Kamu lihat kan?"

Joy mengangguk, memang benar bahwa tadi dirinya melihat Minhyun masuk ke minimarket. Sementara wanita yang digoncengnya lebih memilih untuk menjaga motor Minhyun di parkiran minimarket. Dan.. Joy yang setia di atas motor Taeyong yang berjarak 15 meter dari parkiran minimarket. Ia sudah seperti para crew di acara variety show yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi itu. Lupa apa nama programnya.

Minhyun tertawa melihat respon Joy. Secara tidak sadar, Joy menyatakan bahwa dirinya mengikuti Minhyun sedari tadi, bukan malah jalan-jalan atau pengen manjat pohon kelapa seperti alasannya sebelumnya.

"Taeyong minta si Dipsy diberi makan. Nanti ga usah balik ke kampus, tapi balik langsung ke rumah Taeyong. Dia sudah pulang naik angkot karena kamu bawa lari motor dia."

MINISERIES | Minhyun x Joy ✔️Where stories live. Discover now