Satu

126K 5K 480
                                    

Sudah di revisi.
Happy reading! ❤

Seorang gadis berambut hitam sepunggung dan berkulit putih bersih yang duduk di kantin itu bukan sesosok kuntilanak. Tetapi dia adalah Alea Natasha, si cantik yang pemurung. Itu sebenarnya bukan sifat dia banget, sifat pemurungnya baru datang ketika ada seorang cowok yang lihai sekali memporak-porandakan perasaannya.

Dan cowok itu adalah Ciko. Bukan Ciko Jeriko. Tapi Anciko Einstein. Einstein, nama yang bagus dan juga di ambil dari Albert Einstein. Yang jenius itu. Jangan salah, Ciko juga jenius kok. Iya, jenius dalam hal membuat hati perempuan hancur lebur. Hebat sekali. Lea terharu.

Lea menghembuskan nafasnya lelah. Matanya masih menonton sepasang dua sejoli yang tengah bersuap-suapan di kantin yang ramai ini. "Alay banget sih." gumamnya pelan.

Padahal sih, aslinya dia cemburu. Maklum, jomblo kerjaannya cuma komentarin orang yang lagi kasmaran melulu.

Kejadiannya kayak gini, dulu, Sisi-- sang sahabat menyukai Ciko si most wanted SMA Bintang Harapan. Tapi Ciko malah mendekati Lea. Lea dan Ciko udah deket banget selama hampir enam bulan lamanya, bahkan dia udah memendam perasaan ke Ciko. Gosip mereka berdua berpacaran pun pernah viral di Bintang Harapan, dan Sisi yang percaya gosip itu langsung membencinya.

Lalu, di bulan ketujuh Lea dan Ciko berteman, Ciko bilang bahwa aslinya dia suka sama Sisi. Dan Lea pas itu ngerasa hancur plus bodoh banget karena nggak sadar kalau Ciko emang banyak bertanya banyak hal tentang sahabatnya. Lea kira tuh dia cuma sekedar iseng doang.

Dan di bulan ketujuh juga, Ciko secara terang-terangan menembak Sisi yang di saksikan satu sekolahan. Mereka pas itu emang bingung banget 'Bukannya Ciko sama Lea, ya?' begitu kira-kira yang ada di dalam kepala mereka waktu melihat kejadian tersebut. Sisi yang merasa beruntung tentu saja senang! Bahkan dia sampai meminta maaf segala ke Lea dan bilang bahwa dia ingin menjalin persahabatan lagi dengannya. Lea pikir, Sisi bakal jadi sahabatnya yang selalu have fun dengannya lagi. Tapi nyatanya dia salah, hidup Sisi sekarang hanya untuk Ciko. Sang pacar.

Padahal, hidup itu nggak selalu tentang pacar 'kan? Toh, nanti kalau berantem larinya juga ke temen.

Untuk sekarang, Lea sendirian. Dia cuma punya keluarga, teman lama dan umm Sisi mungkin? Entah lah, Sisi itu cuma datang ke Lea pas lagi butuh pertolongan atau lagi berantem sama Ciko doang. Lea yang masih menganggapnya sahabat tentu saja bersikap welcome ke dia. Ya meskipun setelah itu Sisi meninggalkannya lagi.

Sisi jahat? Tentu. Tapi Ciko lebih jahat dari Sisi. Antagonis lah pokoknya mereka berdua. Harusnya sinetron-sinetron jaman sekarang merekrut mereka berdua 'kan? Sifat mereka lebih alami lho. Bukan sekedar akting.

Oke, nggak boleh ngatain.

By the way, Ciko itu lelaki kedua yang ninggalin Lea. Emang miris banget sih ya hidupnya Lea, di tinggalin cowok mulu.

Dan semoga kita nggak termasuk golongan orang yang selalu di tinggalkan. Aamiin.

Nah, yang pertama itu namanya Angga. Sahabatnya semasa kecil. Angga itu anak laki-laki yang baik karena dia lah yang mengajarkan Lea cara mengendarai sepeda roda dua dan Angga satu-satunya orang yang suka dia ajak bermain masak-masakan. Dia juga masih ingat, waktu mereka berdua berumur 5 tahun, mereka pernah bermain hujan-hujanan tanpa memakai pakaian sehelai benang pun. Telanjang gitu.

Astaga, malu kalau di bayangin.

Dan di waktu hujan pada tahun 2005 kala itu, dia juga ingat kalau kelamin Angga pernah di gigit semut merah yang membuat kelaminnya bengkak dan ngebuat dia nangis. Yang tadi tolong jangan di bayangin.

Match Made in Heaven[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang