Empat Belas

33.8K 2.6K 50
                                    

SPESIAL PART UNTUK KALIAN SEMUA YEAY!

BAPER? VOTE KOMENNYA ACHA TUNGGU!


Perlahan Bara mulai mendekatkan wajahnya ke arah Lea. Begitu pun juga dengan Lea.

Wajah mereka pun semakin dekat.

Semakin dekat...

Dekat...

Hidung mereka pun sudah bersentuhan...

Sedikit lagi...

Jangan khilaf dan tahan iman kamu.

Istighfar, bodoh!

Bara spontan langsung menjauhkan wajahnya setelah suara Ibnu terngiang-ngiang di telinganya.

Sial, dia hampir lepas kendali tadi.

"Um, Tash ... Filmnya serem ya?"

Argh sial! Kenapa pertanyaan itu yang keluar dari mulutnya?!

Dan Lea hanya bisa mengangguk dengan wajah dungunya, sedangkan tangan kanannya menyentuh bibirnya yang hampir di cium tadi oleh Bara.

Eh, atau udah di cium ya?

Karena tadi ... Bibir mereka sempat menempel. Walau cuma sedetik.

***

Jordy mengucek pelan matanya, berusaha memastikan penglihatannya yang memang agak minus. Karena, malam ini dia melihat Bara sedang bersandar di depan toilet wanita sedangkan tangan kanannya mengusap-usap tangan seorang perempuan dewasa. Melihat itu, Jordy segera bergegas menghampiri Bara untuk meminta penjelasan tentang hubungannya dengan perempuan dewasa tersebut.

"Bar!"

Bara menoleh dan langsung mendapati wajah Jordy yang melongo menatap Lea. Bara gak tahu, Jordy lagi keheranan atau lagi asik mandangin wajah Lea yang malam ini terlihat berbeda.

"Eh, lo sama siapa? Sendirian aja malam minggu."

Jordy beralih menatap Bara. "Dia siapa?"

Bara menatap Lea sebentar, lantas otaknya berpikir untuk mengerjai Jordy. "Cewek baru gue."

"Lah? Lea lo kemanain?"

Bara terkekeh sebentar, tangannya lalu bergerak merangkul pinggang gadisnya. Memintanya mendekat. "Lea? Bosen gue sama dia. Lagian perempuan ini lebih cantik, ya 'kan Sayang?"

Lea mengerjapkan matanya, maka dia mengangguk setelah Bara mengirim kode lewat tatapan matanya. Dan mendengar penuturan Bara tersebut malah membuat Jordy semakin menjadi, gak tau kenapa Jordy malah marah melihat kelakuan salah satu sahabatnya yang bisa di bilang cukup brengsek.

"Lo bejat juga ya ternyata. Gue kira lo serius mau pacaran sama Lea,"

Bara mengedikkan bahunya tak acuh. "Gue emang bejat. Lo ke sini sendirian?"

"Ck. Jangan ngalihin pembicaraan. Eh, lo jangan mau sama Bara! Dia aslinya udah punya pacar!"

Bara berdecak, lalu menurunkan jari telunjuk Jordy yang mengarah tepat ke arahnya. "Lo jangan ngomporin cewek gue. Udah ah, waktu gue kebuang sia-sia buat ngobrol sama lo. Yuk, Sayang-- kita makan."

Match Made in Heaven[SUDAH TERBIT]Место, где живут истории. Откройте их для себя