Empat

46.8K 3.2K 63
                                    

Sudah di revisi.
Happy reading, teman! 🐣❤
Ps: bagian yang huruf italy itu awal pertemuan baralea.

Bara melajukan motor besarnya dengan kecepatan sedang, dia baru saja pulang dari rumah Jordy-- sobat karibnya. Ini sudah pukul 9 malam, dan cuaca di kota Tangerang malam hari ini cukup dingin karena hujan baru saja reda. Saat Bara sedang mengarah keluar kompleks perumahan Jordy, dia melihat ada seorang gadis remaja. Gadis itu berjalan sendirian, berlawanan arah dengan Bara. Jika Bara mengarah keluar maka gadis ini berjalan memasuki kompleks tempat tinggal Jordy. 

Bara memperhatikan cewek itu walaupun hanya remang-remang. Bara juga melihat ada dua orang lelaki dewasa yang diam-diam mengikuti si gadis. Bara memperhatikan sekeliling, kompleks ini sangat sepi. Hanya ada 4 orang di jalanan besar ini. Dia pun langsung memutar arah dan menghampiri gadis tersebut. 

"Hei." tegur Bara saat sudah sejajar dengan cewek berambut panjang itu. Cewek itu adalah Lea.

Lea menoleh dan mengernyit heran, dia gak tau orang ini siapa karena memakai helm full face. "Siapa ya?"

"Ayo naik, gue anter sampai rumah. Bahaya kalo cewek jalan sendirian malem-malem gini."

Lea menggeleng lalu mempercepat langkahnya. "Makasih."

"Gue bukan orang jahat. Cepat, lo mau di culik sama dua orang yang di belakang lo emang?"

Lea menoleh ke belakang. Dan Lea melihat ada dua orang lelaki jangkung yang sedang mengobrol. Keduanya memakai tudung jaket yang menutupi kepalanya. 

"Gimana?" tanya Bara tersenyum di balik helmnya.

"Benar kan kamu bukan orang jahat?" 

Bara terkekeh. "Demi Tuhan gue cuma nolongin lo do--"

"Ayo jalan," ajak Lea yang tiba-tiba udah berada di atas motor Bara seraya menepuk pelan bahu Bara.

"Rumah lo dimana?" tanya Bara sambil melajukan motornya.

"Jalan Angsa blok D." jawab Lea cepat.

"Lo ketakutan banget ya?"

Bara bisa melihat Lea yang mengangguk dari spion motornya "Takut. Makasih ya kamu udah nolongin aku. Kalo aja kamu nggak ada pasti aku udah tewas."

Bara tersenyum meski dia tau Lea gak bisa melihatnya. Ternyata gadis di balik punggung tegapnya ini lumayan bawel.

"Tewas?" kekeh Bara.

"Iya! Siapa tau aja aku di lecehkan abis itu di bunuh." balas Lea berapi-api.

Bara ketawa. "Pikiran lo jauh banget. Banyak nonton sinetron ya?" 

"Enggak! Kan di berita-berita suka kayak gitu. Menghilangkan jejak kata si pelaku ... Eh, eh rumah aku yang pagar warna hitam itu" tunjuk Lea. 

Bara berhenti tepat di depan rumah minimalis yang Lea unjuk. "Makasih ya sekali lagi. Sorry udah mikir yang buruk ke kamu." ujar Lea saat sudah turun dari motor Bara.

Match Made in Heaven[SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now