Tiga Belas

35.7K 2.6K 96
                                    

OKE KARENA HARI INI ADALAH HARI PERTAMA AKU BEKERJA MAKA AKU MEMBERI BONUS PART UNTUK KALIAN! YEAY! EH UCAP SELAMAT KEK GITU :( SEDIH DEH AKU JADINYA :( BUT GAPAPA DOAIN AJA YA SEMOGA KERJAAN AKU LANCAR GAK ADA KENDALA APAPUN HEHE! 😂❤😂❤

Psst! Part ke empat belas siap2 baper ya! ;)


Nayla berdecak kagum saat melihat isi kamar Lea sang sepupu yang sangat berbeda jauh dengan kamarnya. Di kamar Lea, ada lemari kecil khusus sepatu dan tas-tasnya. Puluhan boneka berbagai macam bentuk dan ukuran, dan yang paling menarik perhatian Nayla adalah meja rias sepupunya yang sangat penuh oleh berbagai macam alat make up. Nayla menghampiri meja rias Lea dan mulai menyentuh apapun yang ada di sana. Mulai dari kuteks, lipstick, foundation, blush on, mascara, eyeliner, pensil alis, hingga highlighter pun ada. Nayla sedikit paham dengan alat seperti ini, itu karena dia anaknya emang gak terlalu tomboy dan masih ngerti cara merawat dirinya. Tapi Nayla gak sampai nyentuh make up, cukup merawat wajahnya dengan skincare aja baginya udah cukup.

Nayla menengok ke belakang, di kasurnya ada Lea yang sedang berguling ke sana-sini dengan gelisah. "Ya, gue minta kuteks warna maroonnya, boleh?"

Lea menjawabnya dengan deheman. Entah lah, dia lagi gak mood karena dari pagi di hari Sabtu ini Bara belum mengabarinya sama sekali dan bagusnya sekarang sudah jam 6 sore.

"Lo kenapa sih bete gitu dari tadi? Gara-gara Wawa di traktir h&m sama nyokap gue?"

Lea menghembuskan nafasnya kasar. "Gak, bete aja gitu ... Um, Bara belum ngabarin sejak pagi tadi."

Nayla menghentikan kegiatannya yang sedang memoles kukunya, lantas menghampiri Lea yang sekarang bersandar di kepala ranjang. "What?! Lo serius?! Dari pagi?!"

Lea mengangguk lesu. "Ck. Cowok macam apa'an sih si Bara. Eh, emang lo pacaran sama dia udah berapa lama?"

"Semingguan mungkin. Aku gak ngitungin. Yang jelas waktu pertama kali pacaran atau kapan gitu dia juga pernah loh nganterin makanan malem-malem tau gak bahkan sampai manjat gerbang segala. Terharu sih."

"Ck. Cowok ternyata cuma berjuang di awal doang. Buktinya sekarang dia ngebiarinin lo tanpa kabar 'kan? Kalo dia sayang, dia pasti langsung ngabarin lo tanpa lo minta."

"Ta--"

Drrt!

Bara Airlangga : 20 menit lagi aku jemput. Siap-siap ya.

Lea mengernyit. "Nay, ada pesan dari Bara. Nyuruh siap-siap."

"Yaudah sana siap-siap! Dia ngajakin lo malam mingguan pasti!" jawab Nayla berapi-api.

"Serius?" Nayla mengangguk menyakinkan.

Alea Natasha : Siap bos!

***

"Jadi, kamu mau ajak putri saya kemana malam ini?"

Bara menatap mata Ibnu dengan berani. "Saya mau ajak Lea ke mall, Om."

Ibnu mengangkat alisnya tinggi-tinggi, lantas tangannya membuka bungkus martabak yang Bara belikan sebelumnya.

"Mau ngapain?"

"Nonton sama makan doang palingan, Om."

"Oh ya? Nonton apa?"

Nontonin bakteri berkembang biak, Om!

"Nonton bioskop,"

Match Made in Heaven[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang