One ▶awal

423 101 118
                                    


Ketika pertemuan kita
adalah takdir

-Vanessa Gabriella Tiarta-

~~||~~

Braak!!

"Aaa pantat gue, bisa nggak suci lagi nih pantat gue!"'

Teriak Vanessa yang lebih akrab dipanggil Nessa ia merupakan salah seorang murid SMA BHAKTI JAYA dengan rambut yang dicepol asal dengan wajah khas Indo-Thailand yang dengan mulusnya jatuh kelantai koridor dengan posisi bokong nya yang mencium lantai koridor dengan mengenaskan, untung saja koridor mulai sepi dikarenakan bel telah berbunyi 10 menit yang lalu.

Vanessa melihat siapa pelaku yang membuatnya seperti ini, jatuh mengenaskan.

Tetapi ia terpaku sesaat dengan ketampanan seorang cowok yang berdiri dengan cool nya, tapi tidak setelah sebuah suara mengintrupsikannya kedunia nyata.

"Eh lo, jalan pake mata, jangan dipajangin aja tuh mata, lagian ini sekolahan bukan ajang lomba lari estafet kalo mau latihan lari ya jangan disini."Sinis seorang cowok yang berdiri di depan Vanessa dengan gaya angkuhnya.

Ah sempat aja gue kagumi ni cowok malah ngatain gue lagi batin Vanessa

"Eh lo bego apa tolol sih jalan tu ya pake kaki lah yakali pake mata, lo diajarin sekolah yang bener nggak sih sama orang tua lo jangan-jangan lo cuman bolos ya disekolah nggak tau diri lo jadi anak. satu lagi gue bukan lagi lomba lari estafet tapi barusan gue buru-buru eh nggak tau nya ketemu setan pagi-pagi yang bisa melayang didepan gue, otomatis gue syok dan terjadilah pantat gue kecelakaan mengenaskan!"

Gerutu Vanessa dengan sekali tarikan nafas, ia kesal dengan cowok yang berada di hadapannya sekarang ini, mengatainya sedang lomba lari estafet.

"Suka-suka gue dong gue mau bolos atau nggak emang lo emak gue siapa lo ceramihin gue? ganteng gini lo bilang setan yang ada lo tu kuntilanak," balas cowok itu dengan tak kalah sengit. Enak aja cewek dihadapannya mengatainya setan.

Sudah tau cewek itu yang nabrak eh malah dia yang marah-marah. Nggak aneh gimana coba?

" Siapa bilang gue emak lo?! Najis bin astagfirullahalazim punya anak kayak lo. Lagian lo Ganteng?! ya preet lah!" mendengarkan cowok dihadapannya ini saja sudah membuat Vanessa meeasa mual.

"Tapi enak aja lo bilang gue kuntilanak nggak salah lo bidadari secantik ini lo bilang kuntilanak?!" ucap Vanessa lagi.

"Semerdeka lo aja dah.''

Tak mau ambil pusing cowok itu pun berlalu begitu saja membiarkan Vanessa yang masih terduduk dilantai. Ah Vanessa lupa ia masih duduk dilantai koridor.

Bukannya nolongin malah ditinggal pergi, dasar cowok songong batin Vanessa lagi

''Eh eh mau kemana lo bukan nya bantuin gue malah ditinggal. Dasar cowok nggak tau diri lo kalo cewek jatuh tu ya ditolongin malah ditinggal gue nya. Tunggu aja pembalasan gue," gerutu Vanessa.

Vanessa berdiri dengan mengusap-usap pantat nya yang kesakitan dan tidak lupa kaki nya yang menghentak-hentak lantai koridor.

"Ah mampus gue."

Vanessa pun menepuk jidatnya begitu melihat jam kesayangan nya dengan bentuk hello kity yang melingkar dipergelangan tangan nya. Menunjukkan tujuh lewat dua puluh menit yang tentunya ia telah telat lima belas menit.

"Gue kan belum tau kelas gue dimana gue aja belum liat tuh papan pengumuman. Ini pasti gara-gara cowok sialan itu kan gue telat jadinya," gerutu Vanessa tak habis-habisnya.

"VANVER"Where stories live. Discover now