Twelve ▶Kena hukuman

97 34 13
                                    

Entah sejak kapan, menjahilimu adalah hobiku

-Aldrian Vero Bayusta-

~~||~~

Suasana perpustakaan hari ini sungguh hening, karena sekarang semua siswa dalam proses belajar-mengajar. Tetapi tidak bagi kelima siswa yang sedang menulis hukuman di dalam perpustakaan yang sepi ini. Terlebih sepasang bola mata yang sedari tadi menatap mereka dengan tajam tanpa berkedip.

"Vero kenapa masih 5 baris?! " sentak bu Dian menatap lembaran yang sedang ditulis oleh Vero sedari tadi.

"Nama nya lagi usaha bu, emang nya saya punya sihir apa bu? Adacadabra langsung ketulis semua bu?" jawab Vero yang membalas ucapan Bu Dian.

"Ngelawan lagi kamu?! Cepat tulis?! " perintah Bu Dian lagi.

"Lah tadi ibu nanya trus ibu marah? Salah saya apa bu?!" keluh Vero menjadi murid memang selalu serba salah. Nggak dijawab salah menjawab salah intinya Serba salah, Jadi sebagai murid harus mengerti, guru selalu benar dan murid selalu pintar.

"Kamu tanya salah kamu apa?! Salah kamu itu kenapa kamu hidup Vero?! " ucap Bu Dian tak tahu harus menjawab apa lagi, murid nya yang satu ini sungguh pandai menjawab dan membalikkan ucapan nya.

Bu Dian memang guru yang memang tak menyerah menghadapi siswa dan siswi yang nakal dan bandel. Bu Dian menjadi guru BK yang memiliki 1000 kepribadian. Kadang terlalu baik, kadang telalu galak, kadang menjadi guru terkiller tak ada yang menandingi nya jika ia sudah berubah menjadi singa betina.

"Emang saya minta dilahirin bu? Kalau saya minta dilahirin udah dari kapan tau bu saya minta dilahirin sama istri Bill Gates bu, lumayan saya jadi anak orang terkaya didunia bu," cengir Vero memperlihatkan deretan gigi nya yang tersusun rapi.

Sedangkan Bu Dian menggeleng pelan bisa-bisa nya ia memiliki murid sejenis Vero "terserah kamu. Yang penting jika bel istirahat berbunyi kamu sudah selesai nanti saya cek." Bu Dian mengalah, jika ia menghadapi Vero lagi mungkin kepala nya sudah menjadi kepala bapak profesor saking sabar nya menghadapi Vero

"Dan kalian jangan senyum-senyum aja cepat tulis," ucap Bu Dian menatap ketiga siswi yang sedang senyum-senyum sedari tadi menatap Vero " jangan kalian membuat keributan lagi," perintah Bu Dian kepada keempat siswi nya.

Setelah kepergian bu Dian, Shilla mulai mendekat ke arah meja Vero yang bersebrangan dengan nya. Lambat tapi pasti ia sudah berada disamping Vero, awal nya Vero tidak peduli dengan cewek yang genjar mengejar nya itu, tetapi lama kelamaan ia merasa risih dengan kelakuan cewek itu.

"Yaelah. Lepasin tangan lo dari lengan gue. " Vero tak tahan lagi dengan Shilla, mentang-mentang dibiarkan semakin melunjak saja.

Shilla mengerucutkan bibir nya sebal melihat tangan nya yang ditarik paksa Vero dari lengan kekar nya "ih kamu kok kasar sih," ucap Shilla yang dibuat-buat imut.

Vero mendengar ucapan Shilla yang dibuat-buat imut merasa mual "nganggu aja sih lo. Sono ngerjain hukuman lo, kalau nggak mau hukuman lo bertambah," bukan nya sakit hati, justru Shilla tersenyum.

"kamu perhatian banget deh. nggak mau ya aku kena hukuman," ucap Shilla manja dan bergelayut lagi di lengan Vero.

Ini cewek nggak tahu malu banget deh batin Vero

"VANVER"Where stories live. Discover now