Twenty one▶Aksi Penembakan

114 11 9
                                    

Mencintai hanya ada                                  2 kemungkinan
Kemungkinan saling mencintai
Kemungkinan akan bertepuk sebelah tangan

~~||~~

Vanessa memasuki gerbang dengan senyuman yang merekah diwajah cantiknya, menyapa pak satpam yang tiada hentinya berjaga untuk sekolah, dan tidak lupa menyapa bunga yang sudah bermekaran dihalaman sekolahnya.

Betapa cantiknya bunga itu, ingin sekali ia membawa pulang untuk ditanam dirumahnya, agar halaman rumahnya indah dipenuhi dengan bunga-bunga.

Saat ia menikmati keindahan bunga, seseorang tak sengaja menabraknya. Mungkin saking fokusnya berlari.

"Eh- maaf kak, aku nggak sengaja," Vanessa memaklumi adik kelasnya, mungkin ia terburu-buru untuk mengerjakan pr mungkin.

"Gak papa kok." Vanessa memberikan senyumannya agar adik kelasnya itu tak merasa bersalah setelah menabraknya.

"Makasi ya kak," ucap adik kelas itu dengan senyumnya juga.

Adik kelas itu pun pergi setelah berpamitan kepada Vanessa. Tampaknya urusan adik kelas itu benar-benar dalam keadaan penting, lihat saja setelah menabrak Vanessa, adik kelas itupun lari lagi terburu-buru.

Setelah cukup lama mengelilingi halaman sekolah, Vanessa menyadari akan satu hal. Kemana semua orang pergi?. Vanessa ingat saat adik kelas menabraknya, banyak sekali yang berlari seperti adik kelasnya itu. Karena terburu-buru.

Tetapi Vanessa tak memperdulikan siswa-siswi yang berlari itu. Sekarang ia berfikir, nggak mungkin mereka mempunyai keperluan yang sama.

Ditengah - tengah kesibukannya berfikir, ia tak menyadari bahwa ia berjalan menuju lapangan.

Bingo!

Ia melihat kerumunan siswa dan siswi sepertinya menonton sesuatu, ternyata mereka semua berlari kelapangan hanya untuk membuat lingkaran.

Vanessa heran dengan semua orang yang tengah mengerubungi ntahlah. Yang Vanessa tau mereka sedang menonton, tetapi menonton apa Vanessa tidak tau. Bisa jadi menonton aksi seorang sulap mungkin. Topeng monyet juga mungkin.

"NESSA!! " teriak seseorang memecahkan lamunan Vanessa.

Tampak seorang gadis berlari kearahnya, menariknya begitu saja tanpa aba-aba. Membawanya ketengah kerumunan orang yang sedang menonton.

Vanessa mengernyit setelah gadis itu -Anindya- menariknya ketengah-tengah kerumunan banyak orang. Ia menyadari kenapa semua orang berlari kearah lapangan. Ternyata ingin menonton aksi ini.

"Ver tolong terima gue jadi pacar lo."

"Please Vero."

"Gue udah suka lo dari awal lo masuk. Gue udah cinta sama lo Vero."

"Gue rela berubah penampilan gue supaya lo melirik gue setidaknya sekali."

"Gue mohon Vero."

"Gu-gue lebih cantik kok dari pada Nessa, kenapa lo malah deket-deket sama dia sih. Cewek yang munafik."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 05, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"VANVER"Where stories live. Discover now