Nineteen ▶Ditinggal nikah oppa

99 20 17
                                    

"Coba kamu bagi rasa sakitmu kepadaku, Agar kamu tidak merasakannya sendirian"

~~||~~

Vero telah sampai di kawasan perkarangan rumah yang elit, sebelumnya memang ia pernah kerumah Vanessa, yang pertama saat Vanessa pingsan dan yang kedua saat Vanessa menolongnya.

Jika diingat-ingat lagi Vanessa memang seorang wanita yang berani, tak takut dengan banyaknya orang yang tawuran saat itu.

Vanessa turun dari motornya Vero dengan mengandalkan bahunya Vero sebagai tumpuan untuk ia turun dari motor milik Vero itu.

Setelah turun Vanessa membuka gerbang rumahnya, tetapi gerbangnya terkunci. Vanessa lupa jika mang maman satpam dirumahnya, sedang menjaga istrinya yang sedang terbaring sakit.

"Mah....Mamah gerbangnya kok ditutup sih? " teriak Vanessa memanggil mamanya.

"Kenapa? dikunci? " tanya Vero.

Vanessa memutar bola matanya " yaiyalah pake nanya lagi lo."

"Santai dong lo," ucap Vero tak terima dengan ucapan ketus Vanessa.

"MAMAAA.... MAMAAA.... MAMAAAA... GERBANGNYA... BUKAIN MAHH" Teriak Vanessa membuat Vero teperanjat kaget.

"MAHHH..... YUHUUU.... BANG.... BUKAIN... DONG.... GERBANGNYA....PRINCESS MAU MASUK NIH," teriak Vanessa lagi membuat Vero mengusap-usap telinganya perih dengan teriakan super dahsyat milik Vanessa.

"Astagfirullah.. Itu suara atau toa Mesjid sih," kesal Vero dengan mengelus dadanya sambil mengusap telinganya.

"habis ini gue harus ke THT ngecek gendang telinga gue masih berfungsi atau nggak nih," Vero akan mencoba pergi ke THT untuk memeriksa telinganya yang terkena cemprengnya suara Vanessa, apakah setelah mendengar teriakan Vanessa salah satu saraf telinganya akan putus? Atau semua sarafnya yang putus. Vero menggeleng-geleng tak mau hal itu terjadi.

"Sembarangan lo ngomong," ucap Vanessa.

"Eh tapi bagus juga sih kalau gendang telinga lo nggak fungsi lagi, bisa deh lo sumbangin gendang telinga lo buat fasilitas sekolah misalnya buat 'drumband' mungkin," Vanessa memberikan saran yang baginya terbaik. Satu untuk semua.

"Lo 'oon' amat deh, sejak kapan gendang telinga yang segede upil bisa dimainin buat drumband? " tanya Vero meremehkan Vanessa.

Vanessa terkekeh mendengar jawaban Vero dari sarannya yang tak masuk akal.

Gerbang pun terbuka dan menampikan wajah Aldo yang bete dan lesu.

"Napa dah muka lo bang? kok lama banget sih buka gerbangnya? trus mama kemana? " tanya Vanessa sekaligus membuat Aldo bertambah bete.

"Tau'ah liat aja sono," ucap Aldo.

"Eh tong, lo yang waktu di Mall itu ya? " tanya Aldo tiba-tiba membuat wajahnya sedikit cerah.

"Eh.. Iya bang," ucap Vero sedikit gugup.

"Yaudah lo masuk aja." Aldo mempersilahkan Vero untuk masuk namun dicegah oleh Vanessa.

"VANVER"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang