Six ▶lagi dan lagi

172 62 25
                                    

Tanpa keluarga aku tak akan menjadi seorang yang ceria seperti ini.

-Vanessa Gabriella Tiarta-

~~||~~


Minggu. Satu kata yang paling disukai oleh semua siswa dari jenjang yang paling rendah maupun jenjang yang paling tinggi.

Hari minggu adalah hari yang paling dinanti-nanti oleh semua orang karena pada hari itulah semua orang bisa istirahat dan menghabiskan waktu dengan keluarga masing-masing.

Hari minggu paling cocok dinamai dengan hari bersantai-santai, tetapi jika Senin menghampiri susah sekali menunggu Minggu kembali. Rasa nya seperti menunggu gebetan yang nggak peka-peka *eeh.

"Bang bangunin gih adek kamu. Suruh sarapan dulu," ujar seorang ibu sambil menyanduk nasi goreng kedalam piring.

"Masa abang sih ma? Dia kan cewek harus nya tuh dia yang bangun pagi," bela Aldo

"Ya trus masa mama yang harus naik keatas? iya dia belum biasain diri aja."

"Ah mama malas ah abang keatas."

"Kamu gimana sih masa nggak mau bangunin adek kamu gitu aja malas,  mama aja yang ngurus semua nya nggak ada bilang malas gimana sih kamu!? " celoteh Arini yang tak habis pikir dengan kelakuan anak-anak nya.

"Pa liat tuh anak kamu, malas nya minta ampun, nyerah deh mama." Ridwan yang sedang menyeruput kopi pun hanya menatap istri nya, kenapa dia juga masuk kedalam perdebatan anak dan ibu tersebut.

"Kan anak kamu juga ma? "

"Yang penting anak kamu! "

"mama, itu juga anak kamu. Masa kamu lupa sih itu juga anak kamu? "

"Papa kok ngebentak mama sih. Kan jelas itu anak kamu pah."

Ridwan yang tak mau memperpanjang masalah pun akhir nya menyerah "Yaudah deh anak kita."

"Kamu ngomong nya kok nggak rela gitu sih pah. Yang ngehamilin mama kan kamu pa! Berarti itu salah papa bisa punya anak malas nya minta ampun."

"Loh kok jadi papa yang salah sih ma? Lagian kenapa mama mau papa hamilin? "

"Waktu itu mama khilaf pa!! "

"STOP MA.PAH ALDO YANG SALAH! ALDO MA. PAH," bentak Aldo dengan nada yang tersakiti mengakhiri drama yang terjadi antara mama dan papa nya. Bisa-bisa nya mama dan papa nya saling menyalahkan satu sama lain gara-gara ia yang tak mau membangunkan adik nya itu.

"ALDO" lirih nya. Mama dan papa nya yang tersadar pun hanya bisa melemparkan tatapan bersalah nya.

"Apaan sih ini. Drama banget deh. Udah cocok nih diangkat ke layar lebar dengan judul " anak kita itu salah kamu bukan salah ku." Celetuk Vanessa tiba-tiba sudah ada di meja makan,sambil menyanduk nasi goreng kepiring nya, menyaksikan drama yang ada ditengah - tengah keluarganya.

"Apaan lo?! Gara-gara lo nih mama sama papa saling nyalahin, kalo gue terlahir itu salah siapa?"

Vanessa yang mendengar curhatan abang nya tertawa 'ngakak' dengan penderitaan abang nya yang sungguh tersakiti. Inilah yang Vanessa sukai dari keluarga nya. Semua nya memiliki selera humor. Walaupun receh sih, tetapi setidak nya ia memiliki keluarga yang utuh dan harmonis.

Sesibuk apapun mama dan papa nya, mereka masih sempat meluangkan waktu untuk keluarga nya, dan melihat perkembangan kedua buah hati nya. Mereka mengatakan "apa gunanya jika mencari uang untuk anak tetapi anak tidak memperoleh kebahagian dari uang tersebut."

"VANVER"Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora