Eleven ▶Masuk BK bersama

113 37 6
                                    

Ruangan BK tak terlalu menyeramkan, kita juga bisa bersenang-senang disana, seperti membuat guru BK emosi misalnya

-Aldrian Vero Bayusta-

~~||~~

Setelah Vero sampai di sekolah dan memakirkan mobilnya, Rita --mama Vero-- sedari tadi mengoceh-ngoceh membuat ia kelabakan mendengar jeritan mama nya.

Ia tak habis pikir dengan mama nya ketika ia membuat laju mobil kencang mama nya akan berteriak supaya pelan, ketika ia membuat laju mobil pelan mama nya juga ngoceh "kenapa pelan banget Vero, ntar nggak sampe-sampe ke sekolah kamu." Vero hanya mendengus kesal dengan mama nya. Apapun yang dilakukannya akan selalu salah. Jadi anak itu memang serba salah.

Vero pun sedikit bersyukur mama nya tidak mengoceh lagi setelah ia membukakan pintu mobil untuk mamanya.

Vero dan Rita berjalan beriring-iringan, Vero memikirkan cara supaya mama nya itu  tak jadi bertemu bu Dian.

Ditengah acara pikir-pikir'an nya Vero melihat kerumunan orang yang sedang menonton. Ntah sedang menonton apa yang penting ia sekarang mempunyai cara agar mama nya tak bertemu bu Dian, bu BK yang sangar nya minta ampun.

"Ma kesana yok bentaran, kenapa heboh ya disitu," tunjuk Vero, ia berdoa supaya mama nya mau diajak kerumunan orang tersebut.

Rita mengerutkan alis bingung "biarin aja, nama nya juga anak muda," ucap Rita tetap melangkah kan kaki nya menuju ruangan BK, ia tahu apa yang direncanakan anaknya.

Vero mendesah kesal mama nya memang sudah hafal apa yang akan direncanakan nya, mau tak mau ia tetap mengikuti mama nya menuju ruang BK siap-siap kena semprot lagi dan lagi.

Tok....Tok....Tok

"Ya masuk," ucap seseorang yang ada didalam ruangan yang tak lain adalah ruangan bu Dian.

Vero dan mama nya pun masuk dan duduk dihadapan bu Dian. Siap-siap mendengar pembukaan dari bu Dian.

"Jadi begini bu kami memberikan SPO kepada Vero karena ia melakukan ulah lagi bu, kemarin ia cabut dari pelajaran saya, dan Vero juga yang mengajak teman-teman nya," awalan yang bagus untuk Bu Dian karena Rita mama nya Vero melirik ia dengan tajam.

Rita tak tahu harus mengucapkan apa, ia menunggu kelanjutan pembicaraan bu Dian " jadi ada teman kelas nya Vero yang memberitahu saya bahwa nenek Vero tengah berbaring dirumah sakit jadi mereka semua pergi kerumah sakit." Rita menatap Vero lebih tajam lagi, anak nya itu kenapa mendoakan nenek nya sendiri di rumah sakit. Vero yang ditatap pun hanya bisa menunduk tak mau melihat kilatan kemarahan mama nya.

"Tapi ada pendapat lain bahwa Vero dan teman-teman nya sedang cabut bukan ke rumah sakit teman Vero itu tak sengaja mendengar pembicaraan Vero dan teman-teman nya. Karena itu lah saya membuat SPO supaya Vero kapok nggak berbuat kenakalan lagi." Vero benar-benar seperti disidang hari ini ia masih kesal dengan cewek aneh bin ajaib itu, coba aja dia nggak bilang pastikan ia tak disidang seperti sekarang ini.

"Jadi menurut ibu, Vero harus bagaimana? Jika seperti ini terus tidak ada perubahan Vero bisa di DO dari sekolah," sambung Bu Dian membuat Rita kembali melirik anak nya yang sedang menunduk sedangkan yang menunduk tidak peduli jika ia harus keluar dari sekolah.

Rita pun kembali melihat bu Dian, "saya mohon beri Vero satu kesempatan lagi saya yakin ia akan berubah nggak membuat masalah lagi."

"Apa ibu yakin Vero nggak akan membuat ulah lagi," tanya Bu Dian ia tak percaya jika anak nakal seperti Vero mau berubah.

"VANVER"Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz