Eight ▶Marah

118 42 10
                                    

Tak bisa ku pungkiri, kata-katamu tak bisa membuatku berkata-kata lagi

-Vanessa Gabriella Tiarta-

~~||~~

Kringgg

Suara bel berbunyi menandakan pelajaran usai. Seketika itu mereka semua teriak heboh, dari yang ngantuk sampai yang tertidur semuanya melek.

Dasar siswa SMA. Pada saat proses belajar-mengajar aja cepat banget ngantuknya, lain lagi pada saat bel berbunyi siswa yang ngantuk maupun tiduran berubah 180°derajat.

Bahagia itu hanya sederhana dengar bunyi bel aja berasa menang diacara 17 Agustus-an.

"Kantin nggak?" tanya Anindya kepada Vanessa sembari berdiri dari bangkunya.

"Nggak ah. Gue bawa bekal dari nyokap."

"Yaudah, nggak mau nitip apa-apa nih," tanya Anindya lagi yang dibalas Vanessa dengan gelengan kepala. Setelah mereka meninggalkan kelas, Vanessa lalu mengambil headset dan handphonenya sembari memutar lagu favoritenya.

Saeroun sesang muni yeollyeoissjyo
Geudae ane issneyo
Hangeoreum neomeo nuni busige
Pyeolchyeojin sesangi nal bangijyo

Gaudae gyeote dagaga angigo sipeoyo
Meomulgo sipjyo geudaeraneun sesange
I Owe you, I Miss You
I Need You, I Love You
Yeongwontorok geudae pume

Vanessa bersenandung mengikuti lagu yang mengalun dari handphonenya. Ia juga merupakan pecinta drama korea seperti teman-teman nya yang lain. Terlebih ia selalu mengikuti update'an drama korea terbaru dan paling hangat. Pokoknya jangan sampai ia tahu belakangan.

Seperti sekarang ini pada kalangan masyarakat yang paling heboh dan yang tak terlupakan adalah drama korea Descendant Of The Sun, Goblin, The Legend Of The Blue Sea. Salah satu faktor ia menyukai drama korea tentunya karena ada cogan. bayangin aja siapa coba yang tak mau lihat oppa-oppa ganteng, lumayan selagi ada rejeki kenapa ditolak ya nggak?

Vanessa yang tengah asik bersenandung dengan headset yang masih menyumbat telinganya tiba-tiba saja telepas. Vanessa sangat terganggu, karena orang itu telah merusak suasana Vanessa yang sedang berada dalam posisi nyaman.

Vanessa mendongak mencari pelaku yang mengusik ketenangannya. Setelah tahu siapa pelakunya ia tak segan-segan mengumpat kasar cowok yang menganggu istirahatnya.

"Kampret! Ngapain lo nganggu gue?!" umpat Vanessa jengkel setengah mati. Bodo amat cowok yang di depannya menatapnya dengan tatapan horor.

Emang tuh mata bisa makan gue.

"Lo yang kampret! Apaan maksud lo bilang sama bu Dian?! Hah?! kalau gue bareng teman-teman gue cabut pas pelajaran dia? Gue udah bilang ama si Ucup, buat ngasih alasan kalau gue sama teman-teman gue lagi ngejenguk nenek gue di rumah sakit. Eh. Ngak tau nya tiba-tiba lo bilang kalau lo lihat gue sama teman-teman gue cabut lompati
tembok belakang sekolah."

"Gara-gara lo gue disuruh lari ngelilingi lapangan 100 kali. Mikir nggak lo?! " emosi Vero sekarang ini benar-benar sudah ada di puncak. Ia tak peduli orang yang ada di hadapannya sekarang ini cewek. Yang pasti kemarahannya tak bisa ditahan. Bagaimana bisa cewek ini mencampuri urusan orang lain.

"VANVER"Where stories live. Discover now