[Sembilan Belas] Pengajuan Nikah

5.3K 313 5
                                    

[a.n]

Ada yang kangen sama Rayhan? Atau Asya? Atau mungkin aku? #lho.

Nih, kubawakan updatean khusus menemani weekend temen-temenku yang kece. Selamat menikah, eh menikmati!

Anyway....

Dirgahayu TNI! Jaya selalu!

***

Setiap pertengkaran yang Asya dan Rayhan alami nampaknya sukses membuat mereka berdua kembali memperbaiki kesalahan yang diperbuat, mengoreksinya untuk mengeratkan hubungan mereka. Perihal keisengan Asya waktu itu, Rayhan bisa memakluminya. Lagipula dia setuju-setuju saja dengan pra-tes ala keluarga Asya itu, pemuda berpikiran terbuka seperti dia tidak mudah dihancurkan benteng kepercayaannya dengan hal seperti selaput dara. Cintanya pada Asya bukan hanya sebatas nafsu, jadi walau pada akhirnya Asya benar tidak perawan, Rayhan tetap akan menerima gadisnya. Dia tidak yakin bisa hidup tenang kalau tidak menyanding Asya. Bagi Rayhan sendiri, dia menikah dengan Asya bukan karena dia yakin kalau dia bisa menghidupi Asya. Namun, dia ingin segera bersatu dengan Asya, karena dirinya ragu bisa hidup tanpa kehadiran gadis yang cintainya tersebut.

Setelah Asya pulih dan luka bekas operasinya mengering, dia pun kembali beraktivitas seperti sebelumnya. Laporan, presentasi, dan survei restoran sudah mengantri untuk dikerjakan olehnya. Belum lagi, dia harus membantu timnya untuk merekrut joinees atau anak baru. Sebab, di perusahaannya tidak ada local HR. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan finansial dan perekrutan anggota baru terpusat di Delhi. Memang di balik suatu pekerjaan, pasti terdapat plus minusnya. Asya harus bersabar untuk bertahan di perusahaan start up milik asing ini. Mulai dari fasilitas untuk pekerja yang kurang, seperti kendaraan kantor, juga bonus tahunan dinilai sangat kurang bagi dirinya. Untuk saat ini, Asya tetap menolak berpikiran negatif dan lebih menutupi rasa kesalnya itu dengan semangat kerjanya. Tidak ingin dia mundur dari pekerjaan hanya karena masalah gaji atau upah, toh dia bekerja bukan hanya untuk uang, tetapi juga untuk memenuhi interest dan passion nya.

Jam kerja Asya telah usai, dia pulang ke kos disambut dengan omelan Mamanya. Kila membombardir anaknya dengan rentetan omelan yang tak henti. Mulai dari Asya yang lalai menjaga kesehatan, sering bertengkar dengan Rayhan, Kila yang harus bolak-balik Malang-Jakarta untuk mencarikan berkas yang diperlukan Asya saat pengajuan nikah.

Asya mencebik kesal, "Salah Mama sih kenapa berkas, dokumen, segala macem nggak dibawa ke Batujajar semua. 'Kan lebih deket daripada harus ke Malang dulu," sanggahnya.

Mendapat jeweran di telinga, Asya pun mengatupkan mulutnya rapat-rapat. "Tau sendiri kalau di Batujajar cuma rumah dinas Papa, rumah asli kamu ya di Malang. Ngomel lagi, Mama jepit bibir kamu, ya. Jadi anak kok nggak pekaan banget sama Mamanya sendiri. Gitu mau dipekain sama Rayhan," sahut Kila. "Gimana? Jadi kapan nikah kantornya?"

Asya memeluk pinggang Ibunya dengan erat, terselip rasa takut akan kata nikah yang baru saja terdengar di telinganya. "Berkasnya 'kan udah sampai ke Koramil semua. Tiga hari yang lalu, aku sama Mas Re udah menghadap ke Korem kok, Ma. Tinggal ke kesatuannya Mas aja," jawab Asya lemas. "Takut, Ma..."

Saat di Korem saja, dia gugup setengah mati. Mengerjakan beberapa soal uraian berjam-jam dengan tangan gemetar, rangkaian pertanyaan wawancara yang mengobrak-abrik privasinya, dan juga lingkungan baru yang aneh bagi Asya. Meski dia putri dari seorang Danjen Kopassus, yang namanya sudah dikenal, bukan berarti Asya tahu seluk beluk dari TNI. Dia masih merasa asing dengan itu semua. Hampir saja dia salah menyebut pangkat Ayahnya yang Mayor Jenderal, menjadi Brigjen. Dia harus banyak-banyak belajar, agar dimudahkan menjadi istri prajurit nantinya.

Kila mencolek hidung putrinya, "InsyaAllah nggak seseram yang kamu bayangin. Dari sana, kamu bisa belajar hal-hal baru yang berguna bagi kamu sendiri, yang nantinya jadi seorang istri tentara. Masalah lain-lain sudah? Akad? Resepsi?"

Would You Still Love Me The Same?Where stories live. Discover now