[XXI Bagian 2] Hari Bahagia

5.8K 325 9
                                    

bayangin aja lah ya ini Mas Re dan Asya~

bayangin aja lah ya ini Mas Re dan Asya~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Pagi itu sinar matahari belum menampakkan rupanya. Masih terlalu awal untuk mengawali aktivitas di waktu subuh. Namun tidak untuk Asya dan Rayhan yang akan menggelar resepsi hari itu. Masih ada resepsi pernikahan yang harus mereka tunaikan, melaksanakan upacara tradisi korps yang dibanggakan perwira, yaitu pedang pora. Asya sudah sibuk sendiri sedari tadi, meski Tiara, belum datang untuk meriasnya.

Rayhan memeluk tubuh Asya dari belakang, rasanya tidak ingin berpisah dari pengantin wanitanya barang sedetik pun. Kini Rayhan mau tak mau harus ke kamar lain untuk berbenah diri, meninggalkan Asya untuk dirias di kamar hotel mereka. "See you very soon, Ca. Nanti Mas bakal sabar nungguin kamu dandan, tapi jangan lama-lama, ya," ujarnya setengah merengek.

Melihat ekspresi merajuk ala suaminya membuat Asya mengulum senyum, mengangguk mengiyakan ucapan Rayhan kemudian. "Iya iya, Mas. Tapi kalo mau lihat Asya cantik buat hari ini, ya... nunggunya harus ekstra," ucap Asya menggoda suaminya. Rayhan pun berwajah melas saat mendengarnya.

"Ya udah, ya udah. Mas bakal nunggu kamu sampai cantik, padahal udah cantik. Tuh Mama, Bunda, and the gank udah datang. Mas tinggal dulu, ya," Rayhan berlalu setelah menghadiahi kecupan di dahi Asya.

Tiara yang masuk kamar hotel Asya dengan menenteng tas berisi peralatan menghias diri itu tersenyum jahil saat memergoki Rayhan dan Asya mengumbar kemesraan di depan matanya. "Hmm, aura pengantin baru tuh gini ternyata. Angeeeet banget, duh panas. Padahal AC nyala," godanya.

Asya hanya bisa mengalihkan pandangannya untuk menyembunyikan semburat merah di pipinya. "Udah, ah. Gih cepat rias aku, takutnya nanti ngaret." Tiara pun mengacungkan jempol ke udara. Siap memoles wajah Asya menjadi cantik jelita.

Meski Tiara tidak sering menjadi make up artist, Asya sama sekali tidak dikecawakan oleh hasil riasan sahabatnya itu. Mungkin kelas kecantikan yang kerap didapat Tiara saat karantina ajang kecantikan yang membuat tangan sahabatnya itu bisa memolesnya dengan apik. Asya juga mempercayakan sahabatnya itu untuk membuatkan kebaya akad nikahnya. Ya, kebaya dengan nuansa putih elegan yang digunakan Asya saat akad nikah merupakan hasil ide kreatif yang digarap oleh Tiara dengan sepenuh hati untuk memenuhi permintaan teman terdekatnya. Asya selalu terkagum-kagum dengan segala yang dimiliki Tiara, sahabatnya itu seperti wanita tanpa celah. Dia jadi maklum Adam, suami Tiara, ingin cepat melaksanakan pernikahan sesaat setelah Tiara mengucap ikrar untuk menjadi muslim. Asya sangat lega akhirnya sahabatnya itu menemukan apa yang dia cari selama ini, pegangan untuk hidup, serta pendamping hidup.

Would You Still Love Me The Same?Where stories live. Discover now