Aku menyayanginya.
Dan ia tidak pernah membalas perlakuanku, hanya membiarkan aku bertindak semauku tanpa protes, ataupun sejenisnya.
Namun aku sadar, menerima tanpa protes dan membalas itu berbeda jauh.
Kuroko no Basket Fanfiction Indonesia
Butterflies「Kuroko no Basket Chara x Readers」
Cerita oleh SayaKuroko no Basket milik Fujimaki Tadatoshi
Segenap OC adalah milik SayaA/N: Sebenernya nggak rela Daiki ma orang lain, jadi kalau nggak sesuai expect, maaf.
.
.
.Hanya - Aomine Daiki x Readers
"Aomine-kun!!!"
Kedua sosok yang tengah bercengkrama itu, Aomine dan Yoshio, terkejut saat tetiba sosok gadis muncul dari ambang pintu dan langsung menghambur pada Aomine. Menekan pemuda itu dengan pelukan maut.
"Kali ini ada apa, (Surname)-san?", gadis di samping Aomine, Yoshio Rin, bertanya dengan ramah.
Seperti biasa. Kamu mendatangi kelas Aomine Daiki, gebetanmu, dan memeluknya erat-erat seraya bercengkrama atau menggodanya di hadapan teman pemuda itu, Yoshio Rin.
Kamu, (Surname)(Firstname), yang kini tengah memeluk Aomine menatap keberadaan gadis itu dan tersenyum manis.
"Hari ini aku sedang bahagia, jadi, Aomine-kun mau kan menemaniku makan?!", kamu menatap manik birunya.
"Begitu, ya?", Rin tersenyum, "Bahagia karena apa?", gadis itu bertanya masih dengan senyum di wajah manisnya.
"Rahasia. Aku akan mentraktir Aomine-kun burger teriyaki MajiBa sore ini," kamu masih berseru kegirangan. Menatap manik biru gelap Aomine yang menatap lurus pada Rin.
"Bagaimana, Aomine-kun?!", kamu mendesaknya dengan memeluk lengannya lebih erat.
Pemuda itu terlihat merona, yang membuatmu berfikir dia sedang merona karenamu, lalu ia berucap, "Kalau ada Rin aku tak masalah."
Kamu mencebikkan bibir, "Kita berdua saja, ya?!"
"Mana bisa begitu, Daiki, kamu pergilah dengan (Surname)-san, aku bisa pulang sendiri, kok!", Rin juga membantumu menolak.
Aomine hendak protes namun ia diam lalu akhirnya mengangguk pasrah.
"Kalau begitu aku kembali ke kelasku, ya, sampai nanti, Aomine-kun!", kamu berseru riang kemudian berlarian menuju ke kelasmu.
***
"Sampai jumpa, Daiki, (Surname)-san, hati-hati, ya?", Rin melambai padamu dan Aomine lalu melangkah pergi untuk pulang.
Kini tinggallah kamu dan Aomine. Dengan penuh kebahagiaan kamu melingkarkan lenganmu pada lengannya.
"Oi, jangan peluk-peluk!", Aomine mencoba melepaskan rengkuhan itu.
Kamu menatapnya melas, "Kenapa begitu?! Aku 'kan kediginan!!", balasmu beralibi.
Aomin menghembuskan nafas, ia menatap ke arah depan dan berujar tenang, "Kalau begitu, ayo pergi."

STAI LEGGENDO
Butterflies
FanfictionKami tak menyinggung cinta. . . . . . Kami tak pernah menyalahkan perasaan. . . . . . Bukan sebuah kesalahan jika ada banyak hal tak terduga dalam diri kami. . . . . . Hanya perasaan meluap yang butuh dilampiaskan. Dan saat kami melakukannya, seo...