“Selamat ulang tahun, Tuan Muda, hari ini Anda ingin pergi ke mana saja? Kami akan antarkan karena ini ulang tahun Anda.”
Sang Tuan Muda mendecih, muak dengan ungkapan kaku kepala pelayannya dan membatin, 'Mau ulang tahunku atau bukan kalian 'kan memang berkewajiban mengantarku kemanapun aku mau!', kemudian dengan langkah penuh wibawa seperti biasa meninggalkan ruang makan.
Kuroko no Basket Fanfiction Indonesia
Butterflies「Kuroko no Basket chara x Reader」
Cerita oleh AomineRin1410Kuroko no Basket milik Fujimaki Tadatoshi
Segenap OC adalah milik Rin
.
.
.Sebuah Permohonan
SMA Rakuzan seperti biasa telah ramai dengan sejumlah siswanya. Lapangan parkir yang cukup luas dan beberapa pohon sakura menghiasi.
Berasa nggak ada hubungannya.
Ah, sudahlah. Yang jelas pagi ini mood Tuan Muda kita ini hancur lebur. Terima kasih berkat ucapan 'selamat' dari para pelayannya yang kelewat kaku itu, membuat wajah tegas yang jarang tersenyum itu jadi makin seram.
Setelah turun dari mobilnya di ujung trotoar ia berjalan santai menuju bangunan sekolahnya seperti biasa.
Lamunannya melayang jauh sementara langkah konstan membawanya kian dekat dengan kelasnya.
“Selamat pagi, Emperor-sama!”
Akashi Seijuurou, pemuda itu, menghembuskan napas saat mendengar pekikan itu.
“Hn,” jawab Akashi setelah memutar badan menghadap si pemanggil.
“Lapor, Yang Mulia, hamba sudah menyelesaikan pekerjaan OSIS dan sudah hamba serahkan pada Tuan Kepala Sekolah! Hanba menunggu perintah selanjutnya,” gadis itu terus berujar masih dengan sikap sempurnanya seperti bawahan yang melapor pada komandannya.
Akashi mengangguk pelan, “Baiklah, laporanmu kuterima.”
Tak lama gadis di hadapan Akashi itu terkekeh, “Ini ngapain malah main emperor-emperor-an, coba? Ah, sudahlah...”, si gadis kemudian mendekati Akashi.
Beriringan keduanya melanjutkan langkah.
“Oh, ya, Akashi, kulihat kau agak kacau, pagi ini...”, ujar si gadis.
Akashi melirik ke bawah, iya soalnya cewek ini lebih pendek daripada dia yang juga kekurangan, sebelum berujar, “Cuma pikiranmu saja.”
“Kupikir begitu,” gumam si gadis. Ia kemudian menepuk pundak Akashi, “Hati-hati. Sampai jumpa pulang sekolah!”, kemudian berlarian meninggalkan si pemuda sebelum hal yang tak diinginkan terjadi.
Akashi tersenyum tipis. Kemudian melangkah kembali untuk mencapai kelasnya.
***
Sepanjang hari, tak ada yang berkesan bagi Akashi. Ia habiskan sepanjang pelajaran dengan merenung, memikirkan hal yang sejujurnya tak penting, sembari menopang dagu dan menatap ke luar jendela.
Luar biasa sekali, ya?
Heran 'aja sih, masa iya Akashi Seijuurou ngelamun pas pelajaran. Ya, secara dia Akashi Seijuurou, coba.

KAMU SEDANG MEMBACA
Butterflies
FanfictionKami tak menyinggung cinta. . . . . . Kami tak pernah menyalahkan perasaan. . . . . . Bukan sebuah kesalahan jika ada banyak hal tak terduga dalam diri kami. . . . . . Hanya perasaan meluap yang butuh dilampiaskan. Dan saat kami melakukannya, seo...