Ingin Seperti Kakak

344 12 11
                                    

"Makanya lain kali hati-hati."

"Tai," umpat Rin pelan.

Mendengarnya Yukio agak menoleh ke arah ruangan kamarnya untuk sedikit mengintip Rin yang kini tengah diobati (Name).

(Name) melotot, "Ngomong apa tadi?" tanyanya garang sembari dengan sengaja menekankan kapas antiseptik ke luka di tangan Rin.

Rin merintih, "Nggak--bukan apa-apa, aw-aw-aw, aku bilang 'aku tau'... Soalnya 'i' sama 'u' kan deketan. Cuma kepisah kata 'love' doang," kilahnya.

(Name) tertawa.

Dan Yukio bertanya-tanya, kapankah ia bisa seperti kakaknya yang bisa membagikan tawa bagi semuanya baik melalui jalan apapun.

Anime Fanfiction Indonesia

Butterflies
Oleh AomineRin1410

Request oleh ReIrwi

Ao no Exorcist milik Mangakanya

.
.
.

Ingin Seperti Kakak - Okumura Yukio x Regina Asa

Kegiatan di Akademi Seijuu-ji berjalan seperti biasa. Kegiatan belajar mengajar biasa yang berjalan semestinya diikuti kelas khusus exorcist yang mengikuti. Setelah hari yang membosankan itu berakhir, Yukio bisa dengan bebas bersantai di kamar asrama yang ia dan kakaknya tempati.

Bukan berarti ia bersantai berguling-guling di kasur atau istirahat. Waktu bersantai bagi Yukio adalah meneliti kembali data yang sudah dia kumpulkan dan mengoreksi hasil ulangan siswanya hari ini.

Sekali lagi, timbul pemikiran di benak Yukio.

Kapankah ia bisa bersantai dengan memainkan game, pergi kencan, atau sekadar bermain dengan teman, seperti kakaknya?

"Okumura-san," pintu kamar dibuka dari luar.

Terlihatlah seorang gadis berambut hitam dengan manik polos di ambang pintu. Syal merah gadis itu masih tersampir di leher.

Yukio menoleh, agak terkejut, "Asa?! Sedang apa di sini?"

Itu kekasih entah-berapa-bulannya-Yukio, Regina Asa. Gadis itu lama berada di Markas Besar Vatican untuk meluruskan beberapa kesalahpahaman sampai-sampai terpaksa menetap di sana hingga permasalahan itu benar-benar bersih.

Asa melepas syalnya, "Melepas penat," lalu dengan canggung memasuki ruangan itu, "kau tak keberatan, 'kan?"

Yukio menggeleng, "Tentu saja aku tak keberatan."

"Aku bertemu Okumura-nii. Dia bersama (Name). Apa mereka pacaran?" tanya Asa mengambil posisi di belakang kursi Yukio, menatap pekerjaan pemuda itu, "oho, sepertinya otak kakakmu benar-benar bermasalah," komentar Asa tersenyum geli.

Yukio ikut tersenyum, "Ya. Tapi dia punya kehangatan yang menenangkan dalam dirinya," balasnya canggung.

Dan aku ingin seperti itu, pikir Yukio agak menunduk.

"Yukio," panggil Asa tiba-tiba.

Yukio menoleh.

"Kenapa kaudiam?" tanya Asa, "apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"

Yukio menggeleng cepat, "Bukan apa-apa, Asa-san, aku baik saja. Bagaimana denganmu?"

Asa terdiam untuk sejenak, "Entah kenapa aku merasa kaubicara canggung sekali denganku?" komentar gadis itu.

Yukio terkesiap, kemudian menunduk, "Ya..." balasnya pelan, "aku tahu. Aku tak seperti kakak."

Hening merayap. Yukio kembali menyibukkan diri dengan lembar jawab siswanya. Asa mendongak ke langit-langit, berpikir.

"Hei," panggil gadis itu.

Yukio menoleh sedikit.

"Apa kauberpikir ingin seperti kakakmu?" tanya Asa, "maksudku sejak tadi kauseperti agak... Ermh, membandingkan dirimu dengannya."

"Eh? Benarkah?" tanya Yukio heran, ia menoleh cepat ke arah kekasihnya itu.

Kemudian buru-buru menunduk saat ia mendapat anggukan dari Asa.

"Maaf, bukan maksudku..." gumam Yukio ragu, "aku tak menyadarinya."

"Aku memang ingin sepertinya yang bisa tetap santai di berbagai situasi,

"Atau dia yang selalu bisa membuat Shiemi-san merasa aman,

"Aku ingin seperti dia. Semua yang ada padanya, aku ingin memilikinya," tutup Yukio sembari memejamkan matanya rapat. Helaan napas kasar keluar dari mulutnya.

Asa mengernyit geli. Lalu menepuk bahu Yukio. Seketika pemuda itu mendongak.

"Tak perlu seperti itu," ujar Asa kalem, "aku suka Yukio yang formal, kalem, dan rajin," gadis itu memberikan senyum terbaiknya, "lagipula yang kupacari itu Yukio Okumura si kalem, bukan Rin Okumura yang bangsat."

***
!UDAH!

29 Mei 2018

Rin

ButterfliesWhere stories live. Discover now