alaska; 13

483K 31.7K 1.7K
                                    

"KENAPA sih lo dipanggil Tora? Padahalkan nama lengkap lo gak ada embel-embel Toranya?"

Pertanyaan itu meluncur begitu saja di bibir seorang Gandhi kala mereka sedang duduk santai di kantin. Mendengar itu, teman-temannya yang lain mulai tertarik dengan pertanyaan Gandhi sedangkan kelima teman Tora juga Adrian menahan tawa mendengar pertanyaan itu.

Sebenarnya, bukan hanya Gandhi yang kepo yang lain juga. Kecuali, yang sudah mengetahui alasannya. Setiap kali ada yang bertanya seperti itu sebisa mungkin Tora mendekati Adrian mencoba membungkam mulut ember cowok itu. Namun, kali ini, Alfret dan Chandra menahan gerakan Tora yang hendak membungkam Adrian hingga akhirnya Adrian mulai membuka aib cowok beralis tebal itu.

Jadi begini, Asal mula nama Tora itu berawal dari Adrian. Cowok itu pernah mendapati Tora sedang memakan tahu yang masih mentah saat Adrian mengunjungi rumah Tora yang notebene tetangganya. Tau apa jawaban Tora saat itu, saat di mana ia tertangkap melakukan hal menggelikan. Ia hanya menjawab, 'bodo amat yah, asal gak beracun dan halal yah gue coba, ini sebelas duabelasan sama jeli-jeli di warung.' dan dari situ Adrian yang biasanya memanggil Putra kini berganti menjadi Tora, Tofu Putra.

Suara khas tawa cowok menggelegar begitu saja, mendominasi riuh seisi kantin saat Adrian selesai menceritakan semuanya, dan Tora hanya bisa menahan malu seraya menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Woy! Asi sini lu!" panggil Adrian kepada seorang lelaki yang bergaya ala cewek. Nama cowok itu sebenarnya bukanlah Asi melainkan Ilario. Namun, kala itu, saat Virgo dengan sengaja mengambil susu kotak yang sedang diminum cowok itu, Ilario malah spontan marah dengan mengatakan, 'Woy! Itu susu gue.'

Yang namanya cowok, salah sedikit berkata saja pikiran mereka bisa salah jalur. Jadi yah, Virgo berserta teman-temannya malah berfikir yang tidak-tidak hingga akhirnya menetapkan nama Ilario menjadi Asi, bukannya Air Susu Ibu malah dipleseti Air Susu Ilario.

"Isshh males, gak mau di-bully gue," ujar cowok itu dengan gaya centilnya.

"Cepet ke sini, Asi."

"Stop manggil gue Asi, lo pikir gue Bu Asi apa?"

"Gue gak pikir, tapi kalo lo mikir gitu ya terserah," Gandhi menimpali.

Ilario memilih berjalan menjauh dengan menghentak-hentakkan kakinya. Gaya sok centilnya itu mampu membuat beberapa cewek maupun cowok yang melihatnya mendadak ingin muntah.

"Woy! Air susu sini lo! Awas lo kalau kabur gue karungin juga lo," ujar Tora.

"Ciee ..., mau ngarungin si Asi, mau lo apain tuh anak?" tanya Chandra menggoda yang langsung mendapat timpukan topi Regan karena muka cowok itu sangat tidak bisa dikondisikan apalagi saat mengeluarkan ekspresi seperti itu Chandra sedang berada di depan Regan.

"Cepetan sini, mau lo gue kunci di gudang, lagi?" sontak ancaman itu membuat Ilario mendekat dengan ekspresi dilebih-lebihkan. Ilario memang kapok saat itu, saat di mana anak-anak Batalyon malah mengerjainya. Ia dikunci di gudang sekolah yang penuh dengan hewan-hewan aneh nan menggelikan.

Adrian menyuruh Ilario agar memesankan dirinya Batagor, dengan syarat tanpa lama. Jikalau cowok itu membuat Adrian menunggu lama, tunggu saja bagian cowok itu, lagi.

Berbeda dengan teman-temannya yang lain, Alaska malah memilih duduk saja dan sesekali ia ikut menimpali sebab, ia tipe orang yang lebih suka mendengar cerita daripada bercerita. Cowok itu kini tengah menyimak Adrian yang sedang duduk di sampingnya seraya bertanya kepada dua cewek yang notebene teman dekat Alana.

"Cabe yang satu mana? Tumben gak bareng." Cabe yang dimaksud Adrian itu Alana. Ia merasa heran dengan kedatangan Renata dan Viona ke kantin namun, tidak menggandeng Alana seperti biasanya.

ALASKAWhere stories live. Discover now