Sebuah Harapan

2.7K 47 2
                                    

Ah, kamu lagi. Hai, apa kabar kamu yang disana? Pasti kamu baik-baik saja, iya kan? Masih ingat dengan aku? Iya, aku. Aku yang dulu kamu kasih harapan, tanpa diberikan pertanggung jawaban. Kamu meninggalkan jejak perasaan, yang sampai saat ini masih tersimpan rapi tanpa bisa digantikan.

Lelah sekali rasanya. Menyimpan sebuah perasaan untuk orang yang sama. Padahal sudah terlihat jelas, kalo kamu hanya menganggap aku ini sebagai teman. Mengapa kamu datang, jika kamu hanya memberikan sebuah harapan? Mengapa kamu membuat hati merasa nyaman, jika kamu tidak ada perasaan? Apa disini hanya aku yang terlalu bodoh? Yang dengan gampangnya percaya akan semua omong kosong kamu?

Seandainya waktu bisa di putar kembali ke radius dulu, aku lebih memilih untuk tidak mengenal kamu dan menyimpan rasa untuk kamu. Percayalah, menyimpan rasa sendirian itu menyakitkan. Apalagi, jika harus berjuang sendiri. Mempertahankan sebuah rasa, untuk orang yang entah memiliki perasaan yang sama atau tidak, itu sangat sulit. Lebih sulit daripada kamu harus melakukan ujian nasional tanpa bisa mencontek.

Oke, ini bukan membahas tentang ujian nasional. Ini membahas tentang sebuah harapan, yang gak akan pernah bisa terwujud. Mengharapkan kamu, sama saja seperti aku mengharapkan bumi dan langit bersatu. Tidak akan mungkin terjadi.

Oh, ayolah. Jangan memberikan aku sebuah harapan, jika kamu tidak bisa membuktikan. Kamu tidak tau, betapa tersiksanya aku dengan semua perhatian kamu yang nyatanya hanya sebuah hiburan. Hati tidak sebercanda itu. Apalagi perasaan.

Jika kamu hanya ingin bermain, tolong, jangan disini. Karena ini amat sangat menyiksa hati. Kamu tidak tau, seberapa sulitnya aku menahan agar tidak kembali menaruh harapan yang sama sekali tidak bisa kamu buktikan. Aku yang mati-matian berjuang, agar tidak kembali jatuh hati sama kamu walau sebenarnya hati menolak.

Seandainya kamu tau, aku disini masih dengan perasaan yang sama. Masih dengan harapan yang sama. Tapi aku bisa apa? Jika kamu saja, sudah memiliki kebahagiaan yang baru. Meskipun kebahagiaan kamu bukan lah aku, aku ikut bahagia. Setidaknya, kamu pernah membuat hati ini bahagia, walau pada kenyataannya itu hanyalah sebuah harapan.

-DSA-
Jum'at, 8 Desember 2017

Tanpa KepastianWhere stories live. Discover now