Tanpa Kepastian

Semua Berbeda

Seiring dengan berjalannya waktu. Semua berubah. Semua yang kelihatannya baik-baik saja, tampak terlihat beda. Keadaan berubah 180°. Jika bisa dibilang, dulu amat sangat dekat tapi sekarang, secara perlahan mulai merenggang.

Entah ini hanya perasaan atau memang nyata. Saya merasakan ada yang berbeda dari kamu. Ada yang berbeda dari kita.

Jika pada akhirnya, saya tidak bisa bersama kamu. Jangan bikin saya nyaman dan terbiasa. Dan bila nanti, kamu memilih untuk pergi meninggalkan saya, setidaknya saya sudah berjuang walau pada akhirnya ditinggalkan saat hati sudah memilih untuk menetap.

Saya disini menunggu kamu. Tapi kamu disana, sedang memikirkan caranya untuk pergi.

Jika kamu ingin pergi. Pergilah. Saya tidak akan memaksa kamu untuk tetap tinggal. Karena saya tau, sesuatu yang dipaksakan tidak baik untuk kedepannya. Saya akan memilih melepaskan, walau sebenarnya saya tidak ingin melepas. Jika dengan melepas kamu, kamu akan lebih nyaman, mengapa tidak?

Bagi saya, memiliki sedikit cerita bersama kamu dalam waktu singkat itu sudah lebih dari cukup. Saya mendukung apapun yang akan menjadi keputusan kamu. Pepatah mengatakan merelakan seseorang untuk pergi tidaklah mudah. Tapi jika pilihannya hanya itu, saya bisa apa?

Jangan memikirkan bagaimana hati saya saat ini. Yang jelas, saya hanya ingin melihat kamu bahagia. Jadilah kamu yang sebenarnya. Jika selama ini kamu berubah hanya ingin saya menjauh, kamu berhasil.

Kamu berhasil mematahkan hati saya, yang sudah saya rakit setelah dihancurkan berkali-kali. Kamu berhasil membuat saya berfikir, kalo sebenarnya kamu ingin pergi bukan menetap.

Terimakasih, sudah menjadi bagian kisah dalam hari-hari saya. Sekarang, kamu boleh pergi dengan perasaan tenang.

selamat tinggal.
4:14
-dsadr-