Rasanya Masih Sama

488 8 0
                                    

Detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari, rasanya masih sama untuk orang yang sama. Getarannya masih terasa, hingga sulit untuk bernafas. Sesak, begitu menyiksa. Kamu pergi menjauh entah kemana, meninggalkan aku disini dengan rasa bimbang. Rasa yang tak pernah bisa hilang. Jujur saja, setiap kali tidak sengaja bertemu, getaran ini amat sangat terasa. Seperti oksigen disekeliling ku, menghilang begitu saja.

Andai. Iya. Andai saja aku masih ada satu kesempatan. Aku hanya ingin kamu tetap tinggal. Egois memang. Tapi, ya itu lah yang sebenarnya aku inginkan. Karena kamu mengajarkan aku begitu banyak hal yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan.

Terkadang aku mikir, apa sih tujuannya kamu mendekat? Kenapa setelah aku menaruh rasa, kamu menjauh? Seolah aku ini hanya batu loncatan untuk kamu mendapatkan yang lebih. Dan, kenapa rasa ini masih tetap sama? Padahal kamu sudah menjauh, menganggap seolah kita tidak mengenal satu sama lain. Kenapa harus kamu? Kenapa rasanya sakit, melihat kamu dengan yang lain? Apa aku sama sekali tidak terlihat?

Kepingan hati. Goresan luka. Kenangan tertinggal. Jejak perasaan. Semua tertata begitu rapi. Satu nama, yang terlintas. Terukir indah dalam hati. Si bayangan. Si angan tanpa kejelasan. Si fatamorgana yang sulit dimiliki. Si khayalan dalam pikiran. Si abu tanpa kepastian.

Teruntuk kamu, si bayangan.
Rasa ini masih sama saat kamu mencoba untuk mendekat. Terimakasih, bayangan.

Sebuah rasa untuk si bayangan.
1:50
-dsadr-

Tanpa KepastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang