Menyimpan Rasa

503 10 0
                                    

Sebuah perasaan kaku, yang tertinggal menetap dalam hati. Sebuah rasa tak terbalaskan. Sebuah rasa penuh kesakitan. Diam menetap tak bergerak. Diam menetap untuk orang yang sama. Menyimpan rasa, tanpa bisa disampaikan. Menyimpan rasa, tanpa bisa memiliki. Menyimpan rasa, tanpa bisa diungkapkan.

Rasa kepada si bayangan, yang semakin hari semakin menjauh. Menganggap, seolah aku gak ada. Menganggap, seolah aku gak berarti. Menganggap, bahwa aku hanyalah orang asing yang tak berguna.

Terkadang aku berfikir. Kenapa? Kenapa harus kamu? Kenapa hati ini milih menetap di kamu? Kenapa aku harus terjatuh ke dalam kenyamanan yang kamu buat? Kenapa?

Sakit. Mengetahui sebuah fakta yang membuat dada sesak kehabisan oksigen. Sakit menerima kenyataan, bahwa sekarang kamu sudah menjauh. Menghilang. Menghindar, seolah aku ini adalah seorang yang tak pantas untuk dikenal.

Jujur saja, menyimpan rasa sendirian itu melelahkan. Karena, tidak bisa disampaikan dan tidak terbalaskan. Padahal, jika di fikir-fikir. Aku tidak menuntut lebih. Tetap dekat seperti layaknya teman pun, itu sudah cukup. Kenapa kamu memilih untuk menjauh? Kenapa kamu memilih untuk menghindar? Dan, kenapa kamu memilih untuk pergi?  Lalu, untuk apa kamu mendekat, membuat perasaan ini terbang tinggi jika pada akhirnya di jatuh kan?

Hei.
Ini hati loh. Jejak perasaan yang kamu tinggalkan, sangat sulit untuk dihilangkan.
Kamu gak akan pernah tau, betapa rindunya aku dengan apapun yang bersangkutan sama kamu.
Kamu terlalu asik aku perjuangin, sampai-sampai kamu lupa caranya untuk menghargai.

Rasa ini tersimpan rapih didalam hati. Getaran yang mampu membuat jantung berhenti berdetak, masih sering terasa saat aku tidak sengaja berpapasan dengan kamu.
Salting. Grogi. Masih sering aku rasakan setiap melihat kamu.

Aku rasa, akan semakin sulit untuk dihilangkan. Bisa jadi, rasa ini semakin bertambah.

Ah, baiklah. Teruntuk kamu, si bayangan. Sampai saat ini, rasa yang kamu tinggalkan masih tetap sama. Tidak berubah sedikit pun. Berkurang pun, tidak. Malah semakin menjadi. Maaf karena aku sudah mencoba masuk ke dalam hidup mu. Dan, maaf kalau aku masih menyimpan rasa. Padahal aku tau, kamu sudah bahagia dengan dia yang lebih baik daripada aku.

Terimakasih, bayangan karena kamu mengajarkan aku artinya sabar dalam menyimpan sebuah rasa:)

1:25
-dsadr-

Tanpa KepastianWhere stories live. Discover now