2 - Dumme Frau [Alice Victoria Scarlett]

14.1K 546 12
                                    

Dewi malam telah terbenam menandakan petang telah usai. Cahaya matahari masuk menembus jendela kamar teriknya yang sangat terasa seakan menghunus punggung mungil wanita itu. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, dan sontak melihat tubuhnya yang masih berbalutkan selimut. Hufttt! beruntungnya ia memakai semua pakainya dan tidak telanjang bulat.

Alice Victoria Scarlett. Sebut saja wanita mungil itu Alice. Semalaman Alice tidur dengan tidak nyenyak berkali-kali ia bangun dari tidurnya hanya saja ia sangat takut jika Adam masuk ke kamar lalu menodai dirinya. Ah rasanya itu mustahil! Alice bukanlah wanita desa melainkan kota, tetapi berbicara soal ilmu bela diri ia jagonya. Alice sedari kecil sudah dilatih karate dan ilmu bela diri lainnya. Ayahnya yang ahli dalam ilmu bela diri tak segan-segan mengajari putri semata wayangnya ini agar Alice bisa menjaga dirinya sendiri.

Selang 15 menit Alice membersihkan diri kini langkahnya berjalan meninggalkan kamar. Alice nampak mengendap-endap layaknya pencuri yang ingin merampas harta, ia menuruni beberapa anak tangga. Yap! usahanya untuk keluar dari rumah ini ternyata gagal, Adam lebih dulu bangun. Alice mendecak kesal, tapi ia tidak perduli dengan keberadaan Adam sekarang ia tetap menjalankan misinya untuk keluar dari rumah ini. Dengan santai Alice berjalan melewati Adam yang tengah duduk di depan ruang tamu.

"Ekhem.." Adam berdehem. Ia berpura-pura tak melihatnya, Adam memfokuskan diri membaca majalah. "Ingin pergi kemana kau?" tanya Adam

Alice menoleh ke arah Adam, menatap Adam penuh dengan kebencian dan kemalasan "Apa urusanmu!"

"Tentu saja urusanku. Setelah kau tidur bermalaman dikamarku, kau ingin pergi begitu saja?"

"Memangnya kenapa? aku hanya ingin keluar dari rumah tahanan ini!" Alice berbicara dengan nada yang tinggi dan keras. Ah rasanya ia sudah terpancing emosi.

Adam menyeringai dengan matanya yang menyipit dan kulitnya yang putih mendominasi dirinya, sungguh kadar ketampanannya menambah. "Gadis kampungan! Kemarin malam kau mengatakan rumahku ini jelek dan sekarang kau mengatakan rumahku ini tahanan."

Alice berhasil terperangah, matanya membulat dengan sempurna "Apa kau bilang gadis kampungan?! hey pria jelek jaga ucapanmu itu! aku bukanlah gadis kampungan seperti yang kau kira! Cih, pria sepertimu itu bukan level ku. Sudah jelek! banyak omong! otoriter! arogan pula! sudah lengkap keburukanmu pria jelek!"

"Terimakasih atas pujianmu, waniat bodoh!"

"Kau!" murka Alice tangannya menunjuk tepat dihadapan wajah Adam. Sungguh rasanya Alice ingin menjambak rambut pria itu lalu memotong tubuhnya hidup-hidup, baru kali ini ia berhadapan dengan pria yang menyebalkan seperti Adam.

Kebencian Alice terhadap orang kaya dan tersohor itu menambah, ya memang benar Alice sangat membenci orang mampan alasan yang ia lontarkan memang konyol. Bagaimana tidak? ia sangat membeci orang yang kalangannya mapan karena sewaktu Alice kecil selalu diejek, dihina, dimaki, dan selalu mendapatkan hujatan yang pedas oleh teman-temannya. Sungguh miris. Alice memang terlahir dari orang tua yang cukup ekonominya, hidup sederhana adalah impian Alice dan keluarga. Ia tak pernah malu jika ditanya tentang kehidupan sehari-harinya yang penuh makna dan arti walau itu terkesan sederhana tapi tetap Alice menyukainya.

Adam memicingkan alisnya sebelah, berlagak seolah ia model yang sedang berpose dengan kedua tangan dilipatkan ke dada dan kaki saling menyilang "Apa hmm? kau ingin marah padaku"

Alice mengalihkan pandangan agar tidak menatap wajah tampan milik Adam. "Tidak! aku ingin segera pergi dari neraka ini!"

Adam mendekatkan jarak diantaranya, Alice menatap Adam dengan intens dan sangat mematikan. Selang tak lama Adam sengaja mendekatkan wajahnya dengan Alice kini jarak diantaranya hanya sepuluh centi meter. "Tidak bisa wanita bodoh kau harus membayarnya."

Groom Of The DarknessWhere stories live. Discover now