1 - Schoner Mann [Adam Hulbert]

30.5K 855 38
                                    

Kini baru saja pesawat pribadi yang berinterior sangat mewah nan megah itu lepas landas sekitar 20 menit yang lalu. Interior dan eksterior pesawat itu sendiri telah dirancang khusus oleh desaigner ternama. Expensive? tentu tapi itu tidak membuatnya jatuh miskin. Terpampang jelas bahwa dibadan pesawat itu bertuliskan 'HULBERT ASET' ini sungguh Luxury Aircraft.

Terlihat pria tampan memakai pakaian formal dengan kacamata hitam yang sangat elegant menuruni anak tangga dibagian samping badan pesawat.

Yap! pria itu adalah Adam Hulbert. Pria yang memiliki sejuta rasa dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. Siapa sangka pengusaha tersohor yang memiliki harta begitu berlimpah itu mempunyai kisah kelam yang sangat menyedihkan. Sebelum Adam menjadi pengusaha tersohor sejak kecil berkisaran umur tigabelas tahun hanyalah pengemis dengan tampilan yang sangat dekil dan kumal membuat dirinya jauh dari kata lebih baik, nasibnya begitu dramatis ia harus berjuang hidup sendiri tanpa adanya orang tua.

tok! tok! tok!

Wanita itu mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk kedalam ruangan bak istana itu. Disana sudah terdapat Adam yang tengah duduk santai in the king's chair dengan pandangan yang susah untuk ditebak. Wanita itu berjalan mendekati Adam dengan wajah yang terus menatap dasar lantai. Lalu ia menyodorkan sejumlah lembaran kertas.

"Rupanya kau disini, aku sudah mencarimu kemana-mana tapi kau tidak ada." ujar wanita itu

Adam menatap wanita itu dengan penuh kemalasan "Apa hmm?"

"Sesuai schedule. Hari ini kau memiliki janji pada tuan Nicholas untuk menghadiri meeting kerjasama."

Adam bangkit dari duduknya ia melangkahkan kaki menuju jendela yang terdapat diruangan tersebut. "Kau saja yang mewakili ku"

Elena menghela nafas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya dengan kasar "Tidak bisa! tuan Nicholas ingin bertemu langsung denganmu. Jika tidak maka dia akan membatalkan kerjasama denganmu."

Adam menganggukan kepala, ia pasrah jika memiliki client seperti itu. Andai saja ia jahat dan hanya mementingkan diri sendiri, mungkin ia sudah membiarkan client-nya pergi begitu saja tanpa memikirkan pegawai yang ketergantungan padanya.

"Oke baiklah. Aku akan menghadiri meeting itu" Adam meneguk air mineral yang ada diatas mejanya, ia kembali duduk dikursi empuk.

Elena tersenyum dengan matanya menatap tajam kearah wajah tampan milik Adam. Elena telah bekerja dengannya kurang lebih tujuh tahun dan otomatis persahabatan merekanpun sudah sangat lama. Elena paham betul tentang Adam, kisah masa lalu Adam yang dramatis pun Elena tahu sungguh ia tak menyangka jika seorang Adam yang ia kenal sehari-hari memiliki sifat yang sangat menyebalkan baginya begitu kuat dan tegar dalam menjali hidup sendiri tanpa ketergantungan dengan siapapun.

Pandangan Elena pun memudar seketika Adam mengetahui jika Elena menatapnya terus-menerus tanpa mengedipkan mata sedetikpun. "Tidak usah menatapku seperti itu. Jika kau kagum katakanlah langsung padaku"

"Sifat menyebalkanmu masih saja ada, kau benar-benar terlalu percaya diri" ucap Elena seraya menepuk bahu Adam

Adam menyunggingkan senyum miring "Tentu"

"Ya sudah kalau begitu. Aku ingin kembali ke ruanganku"

Adam lagi-lagi menganggukan kepala ia menatap tubuh sexy Elena yang tengah berjalan gemulai layaknya model yang sedang walking on the stage, untuk keluar dari ruangannya.

*

Adam menatap arloji yang kini menunjukan pukul delapan malam. Bergegas saatnya ia kembali ke mansion mewah miliknya. Ia mengambil kunci mobil yang diletakan didalam laci mejanya, seperti biasa ketika Adam turun dan melewati para pegawai khususnya kaum hawa banyak sapaan yang dilontarkan dan Adam pun hanya tersenyum simpul pada mereka.

Groom Of The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang