24 - How Far I'll Go

3.2K 134 14
                                    

Dia pernah berkata: kemana kau akan pergi dan seberapa banyak resiko yang akan di hadapi?

Omong kosong, tidak perduli dengan semuanya sekali kejamnya hidup terjadi padaku akan tetap sama pada kenyataan bahwa dia tidak mencintaiku.

_______

"Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu? Kau bahkan tahu bukan jika aku tidak mencintaimu, lebih baik carilah yang lain, lagipula wanita diluaran sana masih banyak hanya tinggal tunjuk saja yang kau mau."

Perdebatan antara mereka belum juga usai hingga detik ini, Alice dengan kewarasannya mencoba membela diri sebisa mungkin untuk tidak menikah dengan pria kurang waras itu alias menolaknya. Arghh! rasanya Alice ingin sekali menyumpahi ini semua. Memangnya pikir pria sinting itu menikah itu mudah.

Bila Adam siap dengan resiko apapun yang ia ambil tapi Alice sama sekali tidak.

Alice merasa waspada dengan Adam yang hanya menatapnya dingin. Bisa saja kan kalau Adam tiba-tiba menyergap nya lalu melecehkan nya. Makan dari itu Alice sedikit menjauhkan jarak diantaranya.

"Aku akan memberikan semuanya untukmu setelah kita menikah nanti. Apapun itu tidak ada pengecualian."

"Aku tidak ingin hartamu dan aku tidak mencintaimu, tuan!"

Adam menunjukkan senyum andalannya. "Baiklah, kalau begitu lihat saja nanti. Kau akan jatuh padaku. Ingat! jika aku bukan bajingan pengecut yang tak mampu mendapatkanmu, Alice!"

Alice menggeleng pelan-tidak percaya dengan ancaman Adam yang seolah tidak terima ditolak dengannya. Wanita ini secepat mungkin melangkah pergi ke luar kamar namun ketika tangannya menekan handle pintu detik itu juga Alice membeku. Oh shit! pria brengsek ini menguncinya. Alice merutuki kesialan nya dalam hati.

Adam memang pria yang berbahaya baginya, sungguh Demi Tuhan saat ini ketakutan Alice tidak bisa lagi di sembunyikan apalagi ketika Adam mendekatinya. Tampak kakinya mulai melemas dan degupan jantungnya mulai memompa cepat.

"Save me!" batin Alice sembari memejamkan mata, berharap tidak terjadi apa-apa pada dirinya.

Namun nihil,

Reflek matanya kembali terbuka saat mendengar tawa Adam sangat keras lalu ia menoleh kebelakang. Dilihatnya pria sinting itu sedang bersandar didinding dengan tangan yang dilipat di depan dada.

"See? Kau tidak bisa lagi berkutik saat ini," katanya sembari menaikan salah alisnya. "Harusnya kau menuruti ku tadi tapi kau malah mengecewakanku, tapi masa bodoh, lupakan saja lagipula aku akan tetap menikahimu."

Hih, pria ini benar-benar keras kepala. Entah bagaimana lagi Alice menghadapi pria ini agar berhenti mengganggunya.

"Kita tidak akan menikah!" sahut Alice dengan nada tegas.

"Mudah.. Aku akan tarik paksa kau ke Gereja dan melaksanakan sumpah janji kita pada Tuhan."

For god sake! Pria ini sudah kehilangan akalnya hingga mengancam Alice seperti itu. Alice sudah mulai geram tapi ia sebisa mungkin menahan amarahnya yang sudah diujung kepala.

"Kau bahkan belum mengenaliku bagaimana aku, begitupun aku yang belum mengenalmu. Kita hanya sebatas teman karena aku berhutang budi padamu." tutur Alice.

"Aku sudah mengenalimu jauh sebelum kau datang dalam kehidupanku."

Alice memasang tampang bingungnya, tidak mengerti. "Apa maksudmu, tuan?"

"Semua tentangmu bahkan rahasia terbesarmu aku tahu." Adam menunjukkan senyummengejeknya sedangkana Alice melebarkan mata terkejut mendengar pernyataan Adam.

Groom Of The DarknessDove le storie prendono vita. Scoprilo ora