Chapter 1²

9.3K 399 120
                                    

Pastikan kalian sudah membaca Prince or Princess. Kisah Ren termulai dari sana.

"Kaupikir hidupmu ini baik-baik saja? Dan sampai sekarang kau belum beranjak dari zona nyamanmu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Kaupikir hidupmu ini baik-baik saja? Dan sampai sekarang kau belum beranjak dari zona nyamanmu. Apa kau tak memikirkan masa depanmu? Atau tentang siapa kau?"

Ren hanya terdiam. Mendengar dalih-dalih yang mulai mencuat dari bibir perempuan berambut perak itu. Ellea lebih sering menariknya ke alam bawah sadar akhir-akhir ini. Ren tak tahu apa maksudnya. Ia selalu bicara banyak hal dengan nada perintah yang tentu tak sedap ditelinga Ren. Tentang ingatan, tuntutan, usaha, takdir, hufftt .... Lelah hanya mendengarnya saja.

"Aku lebih suka mengikuti arus, Elle--"

"Tak kusangka kau lebih penakut dari yang kukira," potong Ellea. Entah sejak kapan manik emasnya itu berubah mirah. Ia makin terlihat ambisius dan ruwet akhir-akhir ini. Semakin keras Ren berusaha terbebas, ia makin terjerat oleh kail Ellea.

"Kau ini kenapa? Ini hidupku, Elle." setelahnya Ren kembali bergeming.

"Kenapa?" Ellea menatap Ren lamat. "Kenapa kau lebih suka diam? Terlalu penurut, tak ada semangat hidup. Aku melihatmu. Akhir-akhir ini kau terlihat ... Redup."

Ren tak mengacuhkan Ellea. Gadis itu sibuk mencabuti batang-batang dandelion yang terlihat merekah-merekahnya. Setiap kali tangannya salah ambil langkah, kelopak dandelion yang rapuh itu rontok, lantas menghilang. Tertelan ilusi. Ren menegakkan kepalanya. Pepohonan, sesemakan beri, juga rumpun krisan yang mulai samar, lantas pecah menjadi serpihan dan menghilang di udara. Gadis itu cepat-cepat melempar pandangannya pada Ellea. Ia duduk di atas batang kayu yang tumbang. Kepalanya tertunduk.

"Aku lelah, Ren. Aku lelah mengkhawatirkanmu."

Setelah Ellea mengatakan itu, semuanya berubah menjadi kepingan serpih lantas menghilang di udara. Gelap.

Ren membuka matanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ren membuka matanya. Napasnya terasa berat. Ada hal yang mengimpit paru-parunya. Rasanya lelah, entah kenapa. Yang ia rasakan sakit juga takut pada waktu bersamaan.

Prince or Princess: MEMORIESDonde viven las historias. Descúbrelo ahora