Chapter 27²

1.6K 211 98
                                    

Kacau.

Satu hal yang patut digambarkan untuk keadaan wilayah AirStreet dan daerah sekitar perbatasan saat ini. Tanaman sulur yang konon di sebut-sebut sebagai senjata gelap pada masa peperangan dua kubu muncul dan memberai-beraikan segalanya. Munculnya sulur-sulur berukuran kecil hingga raksasa itu dibarengi dengan gempa dahsyat. Wilayah perbatasan luluh lantah, bangunan ambruk dan perbukitan longsor. Tak hanya berdampak di area terang, hal demikian juga berdampak di area gelap. Berita tentang retaknya barrier, hilangnya kristal barrier sun, dan bencana yang memusnahkan wilayah yang disebut ujung tombak Sapphire menyebar secepat kilat ke seluruh penjuru negeri.

Ingat kata orang dulu? Rusaknya ujung tombak Benua Shappire sama halnya awal dari bencana besar.

Setidaknya hal tersebut terus disanggah oleh pihak Cornelisium, terutama kota Hillaria--sebagai ujung tombak Benua Shappire. Ini bukan kiamat, bukan pula akhir benua Shappire. Kuil barrier masih berdiri kokoh, dan para pemilik elemen dewa mampu mengaktifkan barrier cadangan. Semuanya akan terkendali. Bahkan, pihak gelap pun bersedia bekerja sama untuk mencari pelaku pencurian kristal barrier sun. Perang antarkubu sudah berkhir sejak lama sekali dan perdamaian sudah terjalin dengan baik. Semua akan baik-baik saja.

Bohong.

Semua yang dikoarkan media massa tak sama dengan keadaan sebenarnya. Ini semua terlalu kacau untuk ditangani. Bahkan, pihak kuil pun tak mampu berbuat banyak. Kerusakan terlalu parah dan korban jiwa terlalu banyak. Barrier cadangan benar-benar tak bisa diaktifkan dengan kondisi pemilik elemen dewa saat ini. Moon terluka parah, sun diculik, nightmarish sky dalam keadaan lemah tanpa diketahui penyebabnya, dan sky tak diketahui keberadaannya. Pemilik elemen dewa yang terasisa tak mampu berbuat apa-apa, mengingat poin utama kekuatan barrier tak ada bersama mereka. Semuanya terlalu sempurna untuk disebut kekacauan. Seolah memang begitulah bencananya diatur. Tim kreatif bencana ini benar-benar hebat.

Langit tampak lebih muram siang itu. Salju berjatuhan, menimbun reruntuhan juga mengubur kepedihan orang-orang dengan dingin tak terperi. Gagak-gagak tampak berkeliaran, terbang ke sana ke mari. Mengerti bahwa banyak sekali makanan yang terserak di antara bencana ini. Mereka, para korban, yang belum bisa dievakuasi. Kota Hillaria, sebagai kota terdampak paling parah tampak sepi. Banyak bangunan runtuh dan sebagian menimpa penghuninya. Orang-orang beruntung yang selamat malam itu berlindung di bungker bawah tanah balai kota. Menunggu relawan-relawan penolong yang datang dari penjuru negeri.

Lagi, area AirStreet betul-betul hampir tak dapat dikenali. Semua rubuh tak bersisa. Tubuh-tubuh tak bernyawa masih berserak tak tentu dan mulai terkubur di bawah timbunan salju. Ballroom, sebagai pusat orang-orang berkumpul semalam, telah kehilangan keindahannya. Bangunan itu runtuh, bersisakan pilar dan atap yang rubuh. Chandelier yang megah berakhir menjadi pecahan yang terlumat oleh langit-langit yang runtuh. Sebuah pesona mengerikan sebagai dampak kekacauan.

Ini bukan akhir dari Shappire.

Ini bukan akhir dari Shappire

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Prince or Princess: MEMORIESWhere stories live. Discover now