Chapter 7 : Pacar Baru Arka

22.2K 2.6K 305
                                    

Chapter 7

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, tunggu bentar!" Aku yang tadinya sedang menonton televisi di ruang tengah langsung berlari kecil ke arah pintu ketika mendengar suara yang tidak asing lagi itu. Ketika aku membuka pintu, terpampanglah dengan jelas wajah Arka yang terlihat lelah.

"Masuk, Ar!" Aku menggeser tubuhku, memberinya akses jalan untuk lewat.

Arka masuk tanpa canggung. Mengunjungi rumahku sudah jadi kebiasaannya, makanya dia nggak malu-malu kucing karena Bunda dan Kak Adri sudah mengenalnya dengan baik, begitupun sebaliknya.

Arka duduk di sofa ruang tamu. Aku memperhatikannya baik-baik. Dari setelannya, dapat kusimpulkan bahwa dia baru saja pulang dari bermain sepakbola atau futsal atau apapun itu namanya.

Ketika mata kami bertemu, Arka langsung memasang wajah memelas. "Aus," ucapnya pelan.

"Ck, mau minum apa?"

Arka tersenyum lebar. "Air putih aja."

"Ok."

"Tapi kasih sirup sama es batu!"

"Sianjir, itu bukan air putih lagi namanya," decakku sambil berlalu. Aku menuju dapur untuk membuatkan Arka sirup. Kebetulan Bunda juga ada disana. Beliau tengah mengelap piring-piring yang barusan dicuci.

"Mau Gea bantuin nggak, Bun?" tanyaku.

"Nggak usah, ini bentar lagi mau udahan. Siapa tadi yang datang?"

"Biasa Bun, si Arka. Ini lagi bikinin sirup buat dia." Setelah selesai membuatkan sirup, aku membawanya ke ruang tamu dimana Arka berada.

"Nih, diminum ya, sirup buatan Gea Givanna Putri. Rasanya enak dan pas. Tapi kalau lo minumnya sambil ngeliatin gue, rasanya bakal kemanisan," ucapku sambil tersenyum sok manis. Arka menerima segelas sirup tersebut lalu meminumnya sambil menatapku.

Menyisakan setengah gelas, Arka menurunkan gelas dari bibirnya dan ditaruhnya ke atas meja. "Apaan nih, gue minum sambil ngeliatin lo kok rasanya jadi pahit?"

Aku memukul keras lengannya sambil menghujamkan tatapan membunuh sebelum akhirnya menjatuhkan bokongku ke sofa, tepat bersebelahan dengannya.

"Bercanda," ucap Arka sambil terkekeh pelan.

"Lo ngapain sore-sore kesini? Abis main bola, ya? sama siapa?"

"Futsal tadi bareng anak-anak kelas."

"Ohhh..."

"Tuh gue bawain mie ayam," Arka menunjuk kantong kresek di atas meja.

"Buat gue?"

"Ada dua, buat Bunda lo juga."

"Idih, baik banget. Buat Kak Adri nggak ada?"

Arka mendengus, "Lo bagi dua aja sama Kak Adri. Tinggal sisa dua porsi soalnya."

"Hehe, bercanda. Makasih yahhh."

"Dimakan, oke?"

"Siap, bos!" aku mengacungkan dua jempolku ke udara. "Eh, btw, lo kesini cuma mau ngasihin ini?"

"Mau numpang istirahat bentar sama sekalian ada yang mau diceritain."

"Apaan?"

"Tentang mantan lo, ya?"

"Bukan, bukan."

"Tentang gebetan baru lo?"

"Ehm, bisa dibilang gitu."

Just a Friend to You Where stories live. Discover now