Chapter 17 : Kisah yang Tak Sama

14.8K 2.4K 354
                                    

Setelah hampir lima belas menit mengelililingi mall, aku baru menemukan sebuah gaun yang menarik minatku. Sebuah gaun semiformal berpotongan selutut dengan lengan sesiku. Gaun berwarna putih dengan sentuhan hitam di roknya itu tampak sederhana namun tetap terlihat berkelas.

"Iya, Ge, yang ini cocok banget buat lo," timpal Kak Adri yang berdiri di sampingku, turut mengamati gaun yang terpajang di manekin.

Setelah mencoba gaun itu di kamar ganti, kuamati penampilanku, kurasa memang ini adalah gaun yang tepat.

Tak butuh waktu lama, kini aku menenteng paperbag bertulisan nama toko tempat aku membeli pakaian ini sambil melangkah penuh kelegaan bersama Kak Adri.

"Arka beneran mau nyusul kita?" tanya Kak Adri tiba-tiba.

"Iya, kak."

"Udah dimana dia sekarang?"

"Di jalan kayaknya."

Kak Adri manggut-manggut mengerti. "Temenin gue liat-liat sweater, Ge. Kayaknya disitu lucu-lucu deh. Mumpung Arka belum datang." Kak Adri menunjuk sebuah gerai pakaian di sebelah kanan kami.

"Emang kenapa kalau Arka udah datang?" tanyaku sambil melangkah menuju tempat yang dimaksud.

"Ya nggak enak lah dia diajak keliling nggak jelas."

"Dia udah biasa keliling mall sama mantan-mantannya."

Kak Adri tak menjawab karena sesampainya di gerai pakaian tersebut, Kak Adri langsung melalang buana ke sepenjuru ruangan. Aku memilih duduk di sebuah sofa tak berlengan yang terletak di dekat koleksi sweater pria. Sambil menunggu Kak Adri, aku mengecek ponselku.

Pesan terakhir yang masuk ke ponselku adalah dari Arka yang mengatakan bahwa dia baru saja on the way dari rumahnya. Dan pesan itu datangnya sekitar 20 menit yang lalu. Seperti perkataannya semalam, cowok itu memang mau bergabung dengan kami. Tapi dia tidak bisa pergi bersama kami karena dia harus pulang ke rumah terlebih dahulu.

Dua menit kemudian, pesan dari Arka kembali masuk.

Arkavin Narendra : Gue udh nyampe, kalian dmn? Lantai brp?

Aku langsung mengetik nama toko ini dan lantai tempat kami berada sekarang.

Arkavin Narendra : wait a minute, gue kesana

Aku menutup ponselku lalu melirik Kak Adri yang tampak serius memilih pakaian yang hendak dia beli.

Tak lama kemudian, sosok Arka terlihat memasukki toko. Ketika mata kami bertemu, tanpa ragu Arka tersenyum dan melangkahkan kakinya ke arahku. Sore ini, Arka tampak kasual dengan jeans biru pudar dan kaus abu-abu lengan panjang.

"Kak Adri mana?" tanya Arka santai seraya menjatuhkan bokongnya di sampingku.

Aku menunjuk arah dimana Kak Adri berada dengan dagu. Ketika mata Arka mampu menangkap sosok yang ditanyainnya tersebut, dia hanya mengangguk sekenanya.

"Kalian udah lama?"

"Lumayan, gue udah dapet apa yang gue cari," aku menunjuk paperbag di tanganku. Mata Arka menyipit, diintipnya isi paperbag itu, lalu senyumnya kembali merekah.

"Untuk pesta Jess sabtu nanti?"

"Yup!"

"Liat dong," Arka hendak mengeluarkan pakaian itu dari bungkusnya. Dengan cepat, aku mengelak.

Just a Friend to You Where stories live. Discover now