Lee Jihoon, 26 tahun, seseorang yang belum pernah sekalipun berhasil dalam hal percintaan. Terakhir kali berkencan bahkan sebuah bencana baginya.
'I like dudududududu You like dudududududu~'
"Yeoboseyo?"
'Chagi, apa buta waktu? Aku sudah menunggu du...
Tok! Tok! Tok! Ini sudah yang ketiga kalinya Wonwoo mengetuk pintu kamar Jihoon.
Tidak biasanya partner satu apartemennya itu mengurung diri di kamarnya— kecuali malam sebelum wawancara pekerjaan dulu.
"Memangnya dia mau wawancara pekerjaan lagi?" gumam Wonwoo.
"Jihoon!" teriaknya di depan kamar Jihoon.
Tok! Tok! Tok! Tak lupa Wonwoo juga mengetuknya lagi.
Cklek!
"Aku baru bangun, maaf."
Jihoon tiba-tiba muncul di depan kamarnya dengan wajah kusut dan rambut berantakan. Bahkan warna hitam di bawah matanya tampak sangat jelas.
"Apa saja yang kau lakukan semalam?" tanya Wonwoo dengan nada khawatir.
"Berpikir..."
Wonwoo mengerutkan dahinya.
"Berpikir untuk waktu yang sangat lama..."
Jihoon masih berdiri di depan pintu sementara Wonwoo sudah jengah melihatnya.
"Minggir! Biar aku masuk," paksa Wonwoo mendorong Jihoon pelan dan melangkah masuk.
Jihoon adalah orang yang setipe dengan Wonwoo, tidak suka kondisi yang berantakan.
Tapi yang ada di depan matanya sekarang jelas-jelas....
"Kapal pecah intermediate... Demi Seungcheol yang ternyata sudah punya pacar, ada apa dengan KAMARMU?"
Jihoon berbalik dan memperhatikan kamarnya sendiri.
Biasa saja, hanya beberapa buku yang berserakan di lantai dan laptop yang dibiarkan begitu saja di atas kasurnya dan kertas-kertas di lantai, botol cola yang masih ada isinya sedikit. Oh, ada beberapa botol air mineral berserakan di lantai juga. Lalu sendok plastik— kenapa bisa ada di sana? —kotor dengan noda susu vanilla di lantai. Ada mangkuk juga— seingat Jihoon isinya sudah habis —dan keranjang berisi baju kotor Jihoon yang menggunung di sudut kamar.
Ini sangat amat berantakan versi Wonwoo yang cinta keteraturan.
Jihoon berjalan ke dalam kamarnya sendiri, mengambil handuknya di gantungnya lalu menuju ke kamar mandi.
Wonwoo memandang sahabatnya itu kasihan.
Ia mulai memungut buku-buku di lantai dan mengembalikannya ke dalam rak. Ia juga mengumpulkan botol-botol minuman dan menaruhnya di sudut ruangan. Sendok kotor itu dibuangnya ke tempat sampah dan mangkuknya dicuci lalu ditaruh di sebelah rak piring.
Tak lama Jihoon telah menyelesaikan mandi paginya. Ia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya.
Wonwoo sudah duduk manis di atas ranjangnya setelah merapikan laptop Jihoon.
"Hari apa sekarang?"
"Sabtu," balas Wonwoo singkat.
Ia beranjak dari ranjang Jihoon dam berdiri di hadapannya.
"Kau libur, kan? Temani aku ke supermarket."
○●♡●○
tbc
Walaupunffinigaada bang jichu, biarkanpitikmengucapkansaengilchukhae yeah padamu~~ 😘😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.